Dalam kenyataanya pendidikan agama Islam terasa kurang terkait dan kurang konsentrasi terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang bersifat kognitif menjadi “makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan dalam diri seorang dengan cara, metode, media dan forum, selanjutnya makna yang terhayati menjadi sumber motivasi bagi peserta didik untuk bergerak dan prilaku secara kongkret-agamisdalam wilayah kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Islam yang sekarang berjalan agaknya lebih menitik beratkan pada pendekatan naturalistic-positifistik. Yaitu jenis pendekatan yang lebih menitik beratkan pada aspek koherensi kognitif, tanpa banyak menyentuh moralitas-praktis. Walaupun mungkin pengetahuan yang menitik beratkan pada aspek korespodensi-tekstual, yang lebih menekankan peserta didik menghafal teks-teks agama yang ada.
Sedangkan pada prinsip-prinsip dasar wilayah pertama kebeagamaan Islam perlu diadakan pendekatan doctriner, dan wilayah kedua perlu pendekatan scientific.
Pendidikan dan pengajaran yang diberikan secara doktriner akan cepat membosankan, terutama bagi generasi muda yang telah mengenal dari berbagai cabang ilmu (natural science atau behavioral science). Sedangkan pendekatan kedua cukup menarik bagi peserta didik, tetapi pada klimaksnya tidak bisa membentuk sikap hidup yang jelas. Dari kedua pendekatan di atas perlu kiranya diupayakan desain atau kemasan pendekatan pendidikan Islam yamg memberi nuansa harmonis secara pendekatan doctriner-scientific yang melibatkan peserta didik secara aktif-responsif.
Sarana Pendidikan Islam
1. Pengertian dan tujuan
Sarana PI adalah semua peralatan dan perlengkapan langsung yang digunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah/ madrasah dan pesantren, yang meliputi: alat pelajaran (bahan dan perangkat pembelajaran, buku-buku agama, kamus, kitab suci al-Qur’an, alat peraga, alat-alat praktik, dan alat tulis) dan media pendidikan (media cetak, media elektronik audio, audio visual, media terpadu dan multi media) yang relevan dengan batasan tersebut sarana dapat didefinisikan semu perangkat/ perangkat keras hardwer, maupun perangkat lunak software secara langsung untuk mempermuda konsep abstrak, secara langsung berguna untuk memotivasi belajar, proses pembelajaran.
Sedangkan ruang lingkup dari pendidikan Islam di madrasah adalah: (1) Al-Qur’an/ Ulumul Qur’an,Hadits; (2)Aqidah/ ilmu kalam dan akhlak/Taswuf; (3) Fiqh/Ushul Fih; (4) SKI; (5) Bahasa arab
Adapun tujuan pemberdayaan Pendidikan Islam adalah: (1) meningkatkan kemampuan belajar, motivasi belajar siswa; (2) mempermudah proses pendidikan, pembelajaran yang optimal;(3) menumbukan semangat belajar; (4) mengurangi ketergantungan pada guru agama; (5) menumbukan rasa percaya diri pada agama Islam di era globalisasi.
2. Jenis-jenis Sarana Pendidikan Islam
Sarana pembelajaran pendidikan Islam tidak terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan barang atau peralatan tetapi juga bisa ide, gagasan, prosedur, teknik dan strategi didalam pemberdayaan atau pengembangan pendidikan Islam.
Maka didalam pemberdayaan pendidikan Islam sangat perlu dukungan dari semua pihak, yang bertanggung jawab dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Agma Islam pihak-pihak tersebut antara lain: (a) Perencanaan pengadaan sarana; (b) Kepala sekolah (c) Guru Agama dan; (d) Masyarakat setempat/ Pengusaha atau Stake-Holders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.