Performa pendidik agama Islam dapat kita pahami, yaitu kinerja para pendidik, pembimbing, penggerak kehidupan agama atau islamisasi di masyarakat, maka ada salah satu kekuata dari dalam (inner force) yang mampu memberikan semangat mereka untuk terus berjuang demi agama islam,sebagaimana yang ditulis dalam bukunya, Prof. H. Muhaimin dalam Tema-tema dakwa Islam, di tengah perubahan sosial, yang mengandung nilai-nilai ajaran Islam dengan niatan ikhlas dalam hidup untuk selalu jihad yang tak kunjung padam. Jihad yang dimaksud dapat dipahami dari Qs: al-Hajj; 78, Qs: al-Maidah; 35 dan 54, Qs: an-Nahl; 10, Qs; al-Imran; 142, qs; al-Baqarah; 218, yang intinya adalah “kesediaan bekerja keras (dengan mencurahkan segala kemampuan baik fisik/materi maupun totalitas dirinya) untuk menuju jalan Allah, yang mempunyai sikap ketelitiaan dan kecermatan serta bersikap terbuka, menerima kritik dari luar dang mempunyai kebanggaan pekerjaan yang bermutu” (Muhaimin. 1999).
Guru agama Islam di madrasah merupakan pewaris para Nabi, penerus tongkat estafet perjuangan Rosul, Nabi.Untuk mengembangkanya dalam konteks pendidikan formaldi madrasah/sekolah. Kajian ini mencoba untuk mencermati:
1. Karakteristik Pendidikan Dasar
Misi Pendidikan dasar (1) Pengembangan potensi peserta didik dalam belajar yang menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, trampildan kesadaran dalam praktek kehidupan; (2) kemampuan bernalar, baca tulis, ktrampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; (3) sebagai fondasi bagi pendidikan berikutnya20
Pendidikan Dasar jelas berbeda dengan sekolah dasar. Sekolah dasar adalah pendidikan formal jenjang terendah, sedangkan pendidikan dasar adalah pembekalan umum, agama dasar bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam hidup sosial , ekonomi, politik, budaya seni dan hidup keagamaan secara baik, sebagai upaya (1) menumbukan kreatifitas peserta didik; (2) memperkaya khasanah budaya manusia dalam nilai-nilai Insani dan Illahi; dan (3) menyiapkan tenaga kerja yang produktif
2. Memahami Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam
Guru dapat dikatakan profesionalisme maka ada tuntutan komitmen terhadap tugasnya, dan mempunyai sikap dedikatif yang tinggi; continous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki model atau cara kerjanya sesuai tuntutan zaman didalam bidangnya.
Dalam konteks Pembelajaran, guru yang profesional perlu melakukan secara efektif, adapun ciri-ciri guru yang efektif adalah ada 4 besar kelompok21 yang dikemukakan Garry A Davis & Thomas (Suyanto, 2001) yaitu:
Pertama, Pengetahuan dengan iklim belajar di kelas yang meliputi; (1) ketrampilan Interpersonal; (2) hubungan baik dengan peserta didik, (3) mampu menerima, mengakui dengan tulus dengan peserta didik; (4) mempunyai antusias belajar; (5) mampu menghargai peserta didik. Dll.
Kedua, kemampuan strategi belajar yang terdiri atas: (1) memiliki kemampuan mengatur dalam proses belajar mengajar; (2) memiliki kemampuan dalam membuat tugas pada peserta didik dalam berfikir.
Ketiga, kemampuan dalam memberikan umpan balik feed back, pada siswa dan penguatan, reinsforcement yang terdiri atas: (1) umpan balik yang positif; (2) respon yang bersifat membantu; (3) tindak lanjut peserta didik; (4) bantuan profesional pada peserta didik.
keempat, peningkatan diri, yang terdiri atas: (1) menerapkan kurikulum dan metode yang inovatif; (2) memperluas dan menambah metode pembelajaran; (3) perencanaan, menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran yang relevan.
Dengan demikian, pembelajaran pendidikan Islam pada tingkat dasar diusahakan agar dapat membentuk ketrampilan yang inovatif dan komprehensif. Serta mempunyai wawasan yang luas bagi guru pendidikan agama islam dan layak disebut guru professional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.