Selasa, 12 Juli 2011

Surat Cinta Buat Siswa MOS

Surat Cinta I



Dear...

Aku tahu wajahmu dari hati. Bayanganmu terpatri di pikiranku. Kamu adalah bagian terdalam dari jiwaku.

Aku tidak berfikir bahwa aku tipe yang mudah jatuh cinta. Selama ini belum pernah ada yang menghentak hatiku. Aku merasa saat ini aku tidak bisa sehari saja tanpamu. Bagaimana kamu bisa membuatku seperti ini? Bagaimana bisa kamu menjadi bagian hatiku begitu cepat?

Yang aku butuhkan hanyalah kamu. Kamu adalah detak jantungku, nadi yang membuatku tetap hidup. Kamu menjadi penyelamatku bahkan sebelum aku sadar aku perlu pertolongan. Kamu segalanya bagiku, terlalu banyak bila disebutkan dalam satu surat. Biarkan ini menjadi awal dari surat cinta seumur hidup.

Ku harap aku bisa menjadi segalanya buatmu, sekarang dan selamanya.

Selamanya cinta...



Surat Cinta II

Kak ...

Yang Terkasih



Tabir yang terkibar itu hanya tersingkap sesaat. Tatkala pertama aku menangkap bayangan wajahmu. Ditemani purnama yang hanya menerangi sebelah pipi, bibirmu menyuggingkan sebuah senyum magis. Senyum yang menyihirku! Terpana aku sesaat. Aku seperti kehilangan diriku.



Detik itu juga seketika jiwaku tahu. Seperti bisikan Wahyu: ‘Inilah belahanku”.

Seorang lelaki adalah jiwa yang terbelah, yang senantiasa mengembara hingga menemukan serpihannya.



Aku ingin katakan padamu betapa indahnya hariku setelah perjumpaan itu. Pagi ini kudapati dimuka jendela, sekuntum anggrek bulan melambai oleh jatuhnya tetes embun terakhir. Putih, lebih berseri dari pagi-pagi sebelumnya. Begitu anggun menyembul di antara hijau daun-daun. Seekor kupu-kupu raja terbang berputar, memendang kagumengan menyentuhnya. Tak ingin mengoyak kecantikan sang bunga. Lalu mentari pagi datang menghampiri dan membelai lembut dengan juluran lidah-lidah cahayanya.



Dapatkah engkau bayangkan betapa seluruh alam tampak lebih indah dari biasanya.

Seolah menguatkan isyarat akan bertautnya kembali dua belahan jiwa.



Kini, dengan bulat hati aku akan mengatakan padamu. Aku meminta ijin padamu untuk mengisi labirin-labirin hatiku dengan senyummu. Dan menghadirkan segalanya tentang dirimu dalam mimpi-mimpiku.



Telah sekian lama pencarianku, menyusuri lorong-lorong gelap berliku. Kini aku telah sampai di muara. Mari kita lipat lembaran kertas ini menjadi perahu. Bantulah aku membentangkan layarnya, lalu biarkan angin utara mengantarkan kita. Ke seberang pantai, sebuah pulau mungil.



Pernahkah engkau mendengar, disana ada reruntuhan istana pasir yang dibangun oleh sepasang merpati. Sebenarnya istana itu memang belum selesai ketika tautan suci hati mereka akhirnya terenggut. Prasasti kasih abadi.



Kita akan menyusun kembali puing-puing itu dan menyelesaikannya sebagai istana.

Kupahatkan namamu pada kubah tertinggi, lalu kita ukir bianglala di kaki langit.



Sempurna!



Jika engkau mengatakan “ya”, bangunkan aku esok hari dengan senyummu. Atau biarkan saja aku terlelap dalam mimpi ini untuk selamanya.



Menantimu

Dengan segenap jiwa




Surat Cinta III

== Hangatnya Cintamu ==



Sayangku,



Tahukah kamu ada saat dimana aku takut akan petir? Ataukah sadarkah kamu jika aku menggigil ketika angin dingin berhembus? Lalu gelapnya malam akan membuatku takut – semua itu karena aku tak tahu perasaanmu padaku.



Sekarang aku habiskan hariku dengan hangatnya cintamu. Malamku bukan lagi malam yang menakutkan, tetapi malam yang penuh kenikmatan di balik pelukanmu. Senyummu menghilangkan semua rasa takutku dan hatiku merasa aman dibalik jiwamu.



Iba rasanya bagi yang tidak tahu rasanya merindu. Begitu sedihnya jika tidak tahu rasanya berbagi cinta. Aku tahu cinta sejati adalah anugerah yang jarang bisa didapatkan. Aku berada di antara orang yang beruntung karena kamu memberikanku anugerah yang tak ternilai. Tidak ada orang lain yang lebih berarti bagiku selain kamu.



Aku cinta kamu, anugerahku...



Surat Cinta IV


Hal Kecil Yang Mengingatkanku Padamu



Sayang,



Aku datang dengan sebuah bunga kering di dalam bukuku. Ini adalah bunga mawar yang pernah kau berikan padaku. Aku hampir melupakanmu, tetapi seperti biasa, hal kecil yang mengingatkanku padamu merasuk dalam hidupku.



Apakah aku akan bisa melupakanmu selamanya? “Tidak akan pernah!” jiwaku menangis. Kamu sudah menjadi bagian diriku. Tidak perduli betapa keras aku coba tuk melupakanmu, kamu selalu hadir bagaikan sihir yang menghantui mimpiku.



Aku masih tidak mengerti apa yang terjadi. Aku tidak tahu kenapa kamu pergi. Aku pikir aku mengenalmu. Nyatakah cinta yang pernah kita bagi, ataukah itu semua cuma khayalanku saja? Mengapa kata-kataku tidak sampai kepadamu?



Saya pikir, kadang, sayalah yang membuatmu. Kamu hanyalah bagian dari khayalanku, tetapi kemudian saya temukan bagian dari dirimu yang membuktikan kita pernah hidup bersama. Bagaimanapun Aku telah kehilanganmu…



Kau bawa jiwaku ketika kau pergi. Aku masih mencoba mencari diantara debu dan kenanganmu…



Surat Cinta V

== Kau Tembus Hatiku ==



Cintaku,



Aku ingat ketika aku melihat dunia ini melalui mata butaku yang berlinang air mata. Lalu aku dirikan benteng di sekitarku. Aku pikir tidak ada yang dapat menembus rintanganku.



Tapi kamu datang menembusnya. Kau tunjukkan padaku hidup yang berbeda; pentingnya menjadi diriku sendiri, berbagi emosi, dan memberikan rasa cinta. Kamu membuatku berpikir. Kau membuatku dapat menghadapi diriku sendiri, menghadapi orang lain, menghadapi kamu. Kau membuatku jatuh cinta padamu.



Cinta denganmu sangatlah indah. Tak ada seorangpun yang bisa mencintaimu melebihi aku. Tak ada pelukan lain yang dapat menghangatkanku bagaikan sinar mentari. Ku kan lakukan apapun untukmu. Kamu sudah tahu itu semua ketika kau berikan seluruh hatimu untukku.



Simpan hatiku untuk selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.