Kamis, 29 Januari 2009

Es di Greenland dan Global Warming


Gambar skematik permukaan glacial yang mengilustrasikan bagaimana moulins mentransport air ke dasar glacier. credit : NASA.

Tahun 2006, Greenland mengalami hari-hari mencairnya salju pada ketinggian yang lebih tinggi dibanding ketinggian rata-rata selama 18 tahun. Hasil pengamatan harian menunjukkan mencairnya salju di lapisan es Greenland mengalami peningkatan setiap harinya.

Monitoring terhadap pelelehan saju di lapisan es Greenland secara harian dilakukan dengan Special Sensor Microwave Imaging radiometer (SSM/I) yang berada di pesawat ruang angkasa Defense Meteorological Satellite Program. Sensor akan mengukur sinyal elektromagnetik yang dipancarkan lapisan es dan mendeteksi lelehan salju yang terjadi lebih dari 10 hari lebih lama dari rata-rata yang terjadi pada area tertentu di Greenland.

Dengan adanya hasil pengamatan satelit secara periodik memberikan data dan informasi yang akan membantu para peneliti untuk mengetahui kecepatan alir glacier, banyaknya air dari salju yang mencair dan bergabung dengan lautan disekitarnya, juga untuk mengetahui seberapa banyak radiasi Matahari yang akan dipantulkan kembali ke atmosfer.

Salju kering dan basah memang terlihat sama jika dilihat untuk pertama kalinya. Tapi salju yang basah dan salju yang mengalami pembekuan kembali, memiliki tingkat penyerapan radiasi sinar Matahari yang lebih tinggi, dan hanya memantulkan 50-60 persen ke atmosfer. Sedangkan salju kering, memantulkan kembali 85 % radiasi Matahari. Dengan kata lain, salju yang meleleh akan menyerap 3-4 kali energi yang sama dibanding salju kering. Ini tentu akan memberi pengaruh yang besar pada persediaan energi di Bumi.

Mencairnya salju di Greenland memberi pengaruh yang sangat besar terhadap luas lapisan es yang terus berkurang dan terhadap tinggi dan dalam lautan diseluruh dunia. Sebagian air yang dihasilkan dari salju yang mencair juga akan mengalir kedalam glacier melalui patahan-patahan dan alur lubang vertikal (moulin), kemudian mencapai lapisan batuan dibawahnya dan melubrikasi (meminyaki, mencairkan) lapisan es diatasnya.

Pengamatan dan studi yang dilakukan sebelumnya oleh Jay Zwally dan Waleed Abdalati dari NASA Goddard menunjukkan, air yang mencair pada musim panas pada dasar lapisan es bisa meningkatkan gerak es dan menyebabkan terjadinya peningkatan level lautan (tinggi dan dalamnya) dengan sangat cepat. Fenomena ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.

Sumber http://langitselatan.com/

Ketika Es Antartika Terancam Oleh Pulihnya Lubang Ozon

Sumber http://langitselatan.com/



Kalau lubang ozon sudah terpulihkan, apakah kemudian pemanasan global bisa teratasi? Ternyata studi terkini menunjukkan pulihnya lubang ozon di atas Antartika malah menyebabkan lebih banyak es mencair pada dekade mendatang. Ketika lubang ozon pulih, pola angin yang melindungi interior wilayah kutub dari udara yang hangat menjadi terbuka, mengakibatkan Antartika menghangat, demikian juga kondisi yang lebih hangat dan kering di Australia.

Kendati suhu global meningkat, interior Antartika mempunyai situasi yang unik karena cenderung mendingin pada musim panas dan gugur selama beberapa dasawarasa belakangan. Ilmuwan mengaitkan pendinginan tersebut dengan adanya lubang pada lapisan ozon yang mempengaruhi pola sirkulasi atmsofer dan memperkuat angin yang mengarah ke barat dan berputar-putar di dalam benua Antartika. Angin tersebut mengisolasi interior Antartika dari pola pemanasan, sebagaimana yang teramati pada semenanjuang Antartika serta bagian lain dunia (Gb.1).

Upaya untuk mencegah terjadinya lubang pada ozon telah dilakukan semenjak lama. Protokol Montreal tahun 1987 telah berhasil mengupayakan pelarangan bahan-bahan perusak ozon, sehingga kerusakan yang lebih parah bisa terhindarkan. Tetapi permasalahan tidak sesederhana itu. Studi telah dilakukan pada dinamika antara ozon strastosfer dan kondisi atmosfer dari tahun 1950 sampai akhir abad ke dua puluh; hasilnya menunjukkan bahwa ketika tingkat ozon terpulihkan, lapisan bawah stratosfer di atas Antartika - 10-20 km di atas permukaan BUmi - akan menyerap radiasi ungu-ultra, dan menaikkan temperatur sampai 9 derajat C, mengurangi gradien temperatur utara-selatan yang kuat. Kalau sudah begitu, temperatur menjadi lebih ’suam-suam kuku’ di Antartika, bersamaan dengan itu, angin yang mengarah ke barat menjadi lebih lemah dan menghasilkan temperatur yang lebih hangat dan kering di Australia dan meningkatnya presipitasi di Amerika Selatan.

Model iklim, sebagaimana yang dipergunakan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change’s) tidak memperhitungkan detil mengenai kimiawi ozon. Banyak model tidak menyertakan situasi pada 30 km di atas permukaan Bumi, sementara untuk menjelaskan stratosfer itu paling tidak membutuhkan ketinggian sampai 60 km. Tentu saja ini menjadi tantangan bagi ilmuwan yang bekerja pada analisis iklim untuk memperhitungkan perubahan ozon dari pengurangan sampai penyembuhannya selama abad dua puluh dan dua puluh satu.

Jika didapatkan umpan-balik bahwa ternyata pencairan es berdasarkan model yang ada masih kurang tepat, maka tingkat aman karbon-dioksida yang ditetapkan selama ini juga salah. Produktivitas biologi di lautan ditentukan oleh pola sirkulasi lautan dan atmosfer, sehingga studi mendatang harus bisa menggandeng sekaligus dinamika lautan pada kimiawi ozon dan iklim.

Sumber : Disadur dari Berita Majalah Nature, 29 April 2008.

Selasa, 27 Januari 2009

Lapisan ozon



Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Info tambahan Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3

Sumber www.mudaers.com



Salah satu metode yang digunakan oleh juri untuk menilai website/blog adalah peringkat website/blog kalian di mesin pencari Google. Cara yang digunakan adalah: dengan mengetikkan kata kunci : Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3
di Google dan kami akan mencari website-website yang terindeks di situ sebagai salah satu penilaian. Tapi, ini hanya salah satu unsur penilaian saja bukan satu-satunya.

Karena itu, kami mewajibkan bagi peserta lomba untuk menuliskan kata-kata "Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3" dan "www.mudaers.com" (tanpa tanda kutip ya) di website kalian. Naruh kata-kata itu terserah, di mana pun asal yang penting Google bisa mendeteksinya.

Update: Kami juga merekomendasikan (TIDAK WAJIB ) bagi peserta lomba untuk memberikan backlink atau tautan/link balik untuk website Kompas MuDA dengan alamat www.mudaers.com di halaman web yang diikutkan lomba. Jadi, tulisan www.mudaers.com itu akan lebih baik jika bisa diklik menuju alamat web Mudaers.com. Sekali lagi: wajib mencantumkan kata-kata "www.mudaers.com" tapi tidak wajib untuk membuat link balik ke Mudaers.com.

Kewajiban lain adalah, mendaftarkan alamat website kalian di Mudaers.com, caranya dengan mengklik link "Submit Web Lomba" di menu web kami di atas itu. Untuk bisa memasukkan link di web ini, kalian harus menjadi anggota Mudaers.com terlebih dulu.

TIDAK DIBATASI JUMLAH ALAMAT WEB/BLOG YANG DIIKUTSERTAKAN DALAM LOMBA INI. AYO JADILAH SAHABAT BUMI DAN IKUTI LOMBA PENULISAN DAN DESAIN WEB/BLOG INI. SATU ORANG ATAU SATU TIM DENGAN SATU KUPON KOMPAS MUDA BERHAK MENGIRIMKAN BANYAK ALAMAT WEB/BLOG HASIL KARYANYA SENDIRI.

Dampak kebakaran liar

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:
  1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
  2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
  3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
  4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
  5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
  6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
  7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
  8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
  9. Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penyebab kebakaran liar



Penyebab kebakaran liar, antara lain:
  • Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
  • Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
  • Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
  • Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
  • Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kebakaran liar



Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan mansusia, dan pembakaran.

Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.

Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Senin, 26 Januari 2009

Purchasing green energy through the electrical grid

In several countries with common carrier arrangements, electricity retailing arrangements make it possible for consumers to purchase green electricity (renewable electricity) from either their utility or a green power provider.

When energy is purchased from the electricity network, the power reaching the consumer will not necessarily be generated from green energy sources. The local utility company, electric company, or state power pool buys their electricity from electricity producers who may be generating from fossil fuel, nuclear or renewable energy sources. In many countries green energy currently provides a very small amount of electricity, generally contributing less than 2 to 5% to the overall pool. In some U.S. states, local governments have formed regional power purchasing pools using Community Choice Aggregation and Solar Bonds to achieve a 51% renewable mix or higher, such as in the City of San Francisco.

By participating in a green energy program a consumer may be having an effect on the energy sources used and ultimately might be helping to promote and expand the use of green energy. They are also making a statement to policy makers that they are willing to pay a price premium to support renewable energy. Green energy consumers either obligate the utility companies to increase the amount of green energy that they purchase from the pool (so decreasing the amount of non-green energy they purchase), or directly fund the green energy through a green power provider. If insufficient green energy sources are available, the utility must develop new ones or contract with a third party energy supplier to provide green energy, causing more to be built. However, there is no way the consumer can check whether or not the electricity bought is "green" or otherwise.

In some countries such as the Netherlands, electricity companies guarantee to buy an equal amount of 'green power' as is being used by their green power customers. The Dutch government exempts green power from pollution taxes, which means green power is hardly any more expensive than other power.

In the United States, one of the main problems with purchasing green energy through the electrical grid is the current centralized infrastructure that supplies the consumer’s electricity. This infrastructure has lead to increasingly frequent brown outs and black outs, high CO2 emissions, higher energy costs, and power quality issues . An additional $450 billion will be invested to expand this fledgling system over the next 20 years in order to meet increasing demand . In addition, this centralized system is now being further overtaxed with the incorporation of renewable energies such as wind, solar, and geothermal energies. Renewable resources, due to the amount of space they require, are often located in remote areas where there is a lower energy demand. The current infrastructure would make transporting this energy to high demand areas, such as urban centers, highly inefficient and in some cases impossible. In addition, despite the amount of renewable energy produced or the economic viability of such technologies only about 20 percent will be able to be incorporated into the grid. In order to have a more sustainable energy profile, the United States has to move towards implementing changes to the electrical grid that will accommodate a mixed-fuel economy.

However, several initiatives are being proposed to mitigate these distribution problems. First and foremost, the most effective way to reduce our nation’s CO2 emissions and slow global warming is through conservation efforts. Opponents of our current electrical grid have also advocated for decentralizing the grid. This system would increase efficiency by reducing the amount of energy lost in transmission. It would also be economically viable as it would reduce the amount of power lines that will need to be constructed in the future to keep up with demand. Merging heat and power in this system would create added benefits and help to increase its efficiency by up to 80-90%. This is a significant increase from the current fossil fuel plants which only have an efficiency of 34% .

A more recent concept for improving our electrical grid is to beam microwaves from Earth-orbiting satellites or the moon to directly when and where there is demand. The power would be generated from solar energy captured on the lunar surface In this system, the receivers would be “broad, translucent tent-like structures that would receive microwaves and convert them to electricity”. NASA said in 2000 that the technology was worth pursuing but it is still too soon to say if the technology will be cost-effective.

Abuses

In countries where suppliers are legally obliged to purchase a proportion of their electricity from renewable sources (for example under the Renewables Obligation in the United Kingdom), there is a danger that energy suppliers may sell such green electricity under a premium "green energy" tariff, rather than sourcing additional green electricity supplies. Where a Renewable Energy Certificate or similar scheme is in operation it is also possible for the energy supplier to sell the green electricity to the consumer, and also sell the certificate to another supplier who has failed to meet their quota, rather than "retiring" the certificate from the marketplace. In other cases green energy tariffs may involve carbon offsetting rather than purchasing or investing in renewable energy.

Certification schemes to minimise these and similar questionable practices are in place or are being developed in a few countries.

International standards

The World Wide Fund for Nature and several green electricity labelling organizations have created the Eugene Green Energy Standard under which the national green electricity certification schemes can be accredited to ensure that the purchase of green energy leads to the provision of additional new green energy resources.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Green energy



Green energy is a term used to describe sources of energy that are considered to be environmentally friendly and non-polluting, such as geothermal, wind, and solar power. These sources of energy may provide a remedy to the alleged effects of global warming and certain forms of pollution. However, they are generally more expensive than traditional energy sources, and usually need government subsidies.

Green energy is commonly thought of in the context of electricity, heating and cogeneration. Consumers, businesses, and organizations may purchase green energy in order to support further development, help reduce the environmental impacts of conventional electricity generation, and increase their nation’s energy independence. Renewable energy certificates (Green certificates or green tags) have been one way for consumers and businesses to support green energy. Over 35 million homes in Europe and 1 million in the United States are purchasing such certificates.

Additionally, some governments have drafted specific definitions for green energy or similar terms that may be eligible for subsidies and support for related technologies.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Energi ramah lingkungan


Sebuah kincir angin di Greenpark, Reading, Inggris, menghasilkan listrik ramah lingkungan kira-kira untuk 1000 rumah.

Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya, istilah ini merujuk ke sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak mencemari lingkungan. Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, yang sebagai salah satu contohnya adalah minyak jelantah.

Secara umum jenis energi ini termasuk ke dalam energi terbaharui.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Energi terbarui



Energi terbaharui mendapatkan energi dari aliran energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti sinar matahari, angin, air yang mengalir proses biologi, dan geothermal.

Untuk aspek dari penggunaan energi terbaharui di masyarakat modern lihat pengembangan energi terbaharui. Untuk diskusi umum, lihat pengembangan energi masa depan.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sel surya



Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.

Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit [[bumi], kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mobil listrik



Mobil listrik (bahasa Inggris: electric vehicle) adalah mobil yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya.

Menurut Internatonal Standard (ISO 8713:2002)Mobil Listik dikenal dalam istilah Electric road vehicles yang di Amerika dikembangkan menjadi dua (2) jenis, diantaranya ;Zero Emission Vehicles(ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV). Mobil listrik yang di kategorikan menjadi Zero Emission Vehicles adalah Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell. Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara convensional engine dengan motor listrik (mobil Hybride). Berbagai teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik ini, dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :

Mobil Listrik “Batterai Operate" Mobil listrik jenis ini mengandalkan batterai sebagai sumber energi untuk menggerakkan kendaraan. Bagian yang sangat penting pada mobil listrik jenis ini adalah : 1). Motor listrik. 2). Batterai (AKI). 3). Crarger (Alat pengisian ulang energi listrik pada AKI). 4). Sistem Kondali (Controller). 5). Managemen Energi (EMS) atau Energy managemen System

Mobil Hybrid Teknologi Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh Toyota dan Honda ini, Sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran lingkungan. Cara kerja mesin listrik dengan prinsip regenerative (isi ulang/recharging saat kendaraan sedang beroperasi) pada mesin hybrid, berbeda dengan mobil tenaga listrik penuh. Mobil tersebut tidak bisa mengisi ulang listriknya. Bila listriknya habis, Batterai/aki harus di-charge secara khusus dengan waktu 8 hingga 12 jam (untuk teknologi charger onboard). Khusus mesin hybrid, mesin listriknya bisa mengisi ulang ke aki dengan memanfaatkan kinetic energy saat mengerem (regenerative brakeing). Bahkan sebagian energi mesin dari mesin bensin/solar/bio fuel saat berjalan listriknya bisa disalurkan untuk mengisi batterai/aki. Dengan sistem operasi seperti ini maka akan terjadi penghematan BBM. Di Kota Tokyo Jepang, truk dan bus sudah banyak yang memakai tenaga mesin system hybrid karena dinilai amat efisien/hemat BBM dan mengurangi polusi. Jenis mesin hybrid secara umum ada yang memakai sistem paralel dan sistem seri, namun yang paling umum adalah parallel. Mesin listrik pada kendaran hybrid sebenarnya hanyalah sebagai penunjang atau bisa disebut booster, pada mesin utama yang memakai bensin ataupun solar. Mesin listrik yang kecil pada kendaraan jenis hybrid tak akan kuat menjalankan mobil secara normal. Perkembangan teknologi mesin hybrid memang kini semakin pesat. Begitu pula dalam pengisian ulang listriknya yang semakin canggih, cepat, dan tenaga mesin listriknya semakin besar.

Mobil Surya “Solar Car” Mobil tenaga surya atau tenaga matahari, adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda. Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan accu/batterai. Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang dirancang.Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya ini dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya.

'Mobil Fuel Cell' Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar hidrogen, dipilihnya hydrogen karena dianggap memenuhi dua alasan utama, yakni karena hidrogen ramah lingkungan. Gas buang hasil pembakaran hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan. Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah. Siklus air juga memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. cara ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat simpel, efektif dan bersih. Yakni dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga listrik. Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif (kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion oksigen (anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hydrogen dalam bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran 'dingin' di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga listrik untuk menggerakkan mobil. Selengkapnya Baca buku "MOBIL LISTRIK" TEKNOLOGI DAN PERKEMBANGANNYA: Oleh : Masrah

Mobil Listrik Marlip

Mobil ini di Indonesia dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Mobil ini menggunakan sumber tenaga aki 200Ah/12V sebanyak 3 buah. Untuk perjalanan nonstop selama 8 jam, membutuhkan pengisian ulang selama 8 jam pula. Mobil ini dapat menempuh kecepatan rata-rata 40 km/jam. Mobil Marlip, terdiri dari banyak macam, seperti kereta pasien, mobil golf, kendaraan patroli polisi, hingga kendaraan perumahan untuk 2 penumpang. Saat ini sedang dikembangkan juga mobil listrik yang di beri tambahan sel surya diatapnya, untuk menambah daya jelajah mebil tersebut.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Panel surya



Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.

Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.

Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Energi bio dari limbah

Penggunaan limbah biomassa untuk memproduksi energi mampu mengurangi berbagai permasalahan manajemen polusi dan pembuangan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Uni Eropa telah mempublikasikan sebuah laporan yang menyoroti potensi energi bio yang berasal dari limbah untuk memberikan kontribusi bagi pengurangan pemanasan global. Laporan itu menyimpulkan bahwa di tahun 2020 nanti 19 juta ton minyak tersedia dari biomassa, 46% dari limbah bio: limbah padat perkotaan, residu pertanian, limbah peternakan, dan aliran limbah terbiodegradasi yang lain.

Tempat penampungan akhir sampah menghasilkan sejumlah gas karena limbah yang dipendam di dalamnya mengalami pencernaan anaerobik. Secara kolektif gas-gas ini dikenal sebagai landfill gas (LFG) atau gas tempat pembuangan akhir sampah. Landfill gas bisa dibakar baik secara langsung untuk menghasilkan panas atau menghasilkan listrik bagi konsumsi publik. Landfill gas mengandung sekitar 50% metana, gas yang juga terdapat di dalam gas alam.

Biomassa bisa berasal dari limbah materi tanaman. Gas dari tempat penampungan kotoran manusia dan hewan yang memasuki atmosfir merupakan hal yang tidak diinginkan karena metana adalah salah satu gas rumah kaca yang potensil pemanasan globalnya melebihi karbondioksida. Frank Keppler dan Thomas Rockmann menemukan bahwa tanaman hidup juga memproduksi metana CH4.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Biofuel

Biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena terkadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil, juga dikenal sebagai bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.

Ketika menghasilkan listrik, energi dari pembakaran bahan bakar fosil seringkali digunakan untuk menggerakkan turbin. Generator tua seringkali menggunakan uap yang dihasilkan dari pembakaran untuk memutar turbin, tetapi di pembangkit listrik baru gas dari pembakaran digunakan untuk memutar turbin gas secara langsung.

Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbon dioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbon dioksida di udara.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mengukur pemanasan global



Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.

Effects of global warming



The effects of global warming on the environment and human life are numerous and varied.

Scenarios studied by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) predict that global warming will continue and get worse much faster than was expected even in their last report. The IPCC reports attribute many specific natural phenomena to human causes. The expected long range effects of recent climate change may already be observed. Rising sea levels, glacier retreat, Arctic shrinkage, and altered patterns of agriculture are cited as direct consequences of human activities. Predictions for secondary and regional effects include extreme weather events, an expansion of tropical diseases, changes in the timing of seasonal patterns in ecosystems, and drastic economic impact. Concerns have led to political activism advocating proposals to mitigate, eliminate, or adapt to it. Geoengineering is a further potential response, which is considered a form of mitigation by some commentators.

The 2007 Fourth Assessment Report by the IPCC includes a summary of the expected effects.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jumat, 23 Januari 2009

Karbon di atmosfer

Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.

Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
  • Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
  • Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).
  • Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
  • Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
  • Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
  • Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
  • Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
  • Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
  • Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
  • Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Siklus karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).

Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Karbon dioksida



Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.

Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.



CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

MuDA-ers berkompetisi. "KETAT"



Syarat kompetisi ini, peserta harus menuliskan kata kunci: "Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3". Juri dari Kompas.com dan MuDa langsung kepalanya mau pecah. Pasalnya, pas ketik kata kunci itu di Google, muncul nama 45.800 situs!!! Untungnya begitu diperhatikan lebih jauh, enggak semuanya jadi peserta kompetisi website. Kebayang kalau semuanya jadi peserta, selesai meriksanya bisa pas HUT MuDA setahun lagee!

Menurut mas Amir sodikin, juri dari Kompas MuDA, desain MuDA-ers masih banyak yang standar. Soalnya, kebanyakan masih di dominasi blogspot.com. Akan tetapi, mas Amir salut sama MuDA-ers yang semangat ikut kompetisi, muali dari yang udah jago banget, sampai yang baru belajar.

"Kompetisinya ketat. Ini kelihatan dari perang SEO yang memperebutkan rangking di google.co.id, setiap hari rangkingnya selalu berubah", katanya.

Ada empat hal yang menjadi kriteria penilaian. Empat kriteria ini adalah desain halaman (30 persen), kualitas isi tulisan (30 persen), pringkat di google.co.id (30 persen), dan keterampilan menggunakan software pembuat website.

"Jadi, buat kamu-kamu yang desainnya ga jago, jangan kecil hati, siapa tahu kamu unggul di tulisan", katanya.

Sumber Kompas
Jum'at, 23 Januari 2009

Kamis, 22 Januari 2009

Produk Daur Ulang Sampah Plastik Dijual Di Hypermart

Rabu, 23 Juli 2008 | 17:18 WIB
Sumber http://www.tempointeraktif.com/

TEMPO Interaktif, Jakarta:Produk fashion yang terbuat dari hasil olahan sampah plastik mulai hari ini dapat dibeli di pusat ritel Hypermart. "Ibarat tembak dua burung dengan satu peluru; mendaur ulang sampah dan membantu para ibu-ibu rumah tangga pengrajin produk ini," ujar Direktur Marketing Hypermart, Carmelito Regalado.

Di sana, kerajinan rumahan itu dijual dengan harga termurah Rp 10 ribu untuk tempat kartu nama dan Rp 500 ribu untuk tas troli.

Salah satu pengrajin produk daur ulang, Rahayu Istari, mengatakan setiap hari membutuhkan rata-rata 10 kilogram sampah plastik sisa kemasan berbagai produk pembersih. Satu kilogram plastik setidaknya terdiri atas 60 kantong kemasan.

Direktur Sumber Daya Manusia PT Unilever Tbk, Joseph Bataona mengatakan semakin banyaknya peminat produk daur ulang berarti juga menurunnya beban sampah di Jakarta. Sejak tahun lalu, Unilever telah melatih 10 ibu rumah tangga keterampilan membuat produk fashion dari sisa kemasan produk pembersih. "Juga diberikan bantuan modal berupa uang dan mesin jahit," katanya.Reza M - TNR

Kegiatan daur-ulang sampah

Sumber http://www.bbc.co.uk/



Daur ulang tampaknya menjadi salah satu jalan terobosan untuk mengatasi problem sampah di mana-mana, termasuk di Inggris.

Sticker yang tertempel pada tutup itu berbunyi "Bunyikan klakson kalau anda mencium bau kencing". Tulisan itu bertengger di atas sebuah kontainer untuk menyimpan benda-benda bekas dan rongsokan di dekat pesanggrahan di Hurn Recycling Centre, pusat daur ulang Hurn di Dorset, Inggris tenggara.

Orang-orang yang bekerja di sana berdiri berjajar selama sembilan setengah jam terus-menerus, mengambili kandungan-kandungan pencemar dari sampah-sampah yang bisa didaur ulang, yang beriringan meluncur lewat depan mata mereka di atas sebuah ban-berjalan.

Umumnya mereka tidak mempunyai banyak waktu untuk tertawa atau hal-hal yang bisa membuat mereka tersenyum. Suara gemuruh mesin terlalu keras sehingga mereka nyaris tidak bisa mengobrol satu sama lain. Dan bagaimana pun juga mulut mereka ditutup masker.

Hanya dua hal yang bisa agak mengalihkan kemuraman suasana, yakni sticker tadi dan sebuah poster Jennifer Aniston yang aduhai, dengan pakaian renangnya, yang tertempel di punggung sebuah pintu.

Program-program daur ulang memberikan kepada para pesertanya perasaan nikmat dan sejahtera yang sebagian besar tidak diteruskan kepada orang-orang yang justru bekerja di bidang pendaur-ulangan. Daur ulang adalah sebuah karya kotor.

Setelah dikumpulkan, sampah-sampah itu dibuang ke sebuah pusat penyortiran. Di sana sampah itu dibawa berkeliling di atas sebuah ban-berjalan yang diberi kandungan listrik, yang bisa menarik lengket benda-benda dari baja, menembakkan daya listrik positif ke kaleng-kaleng aluminium dan mengirimkan mereka ini ke sebuah kotak terpisah.

Ban ini juga mengindra dengan mata komputernya yang canggih kepadatan dari botol-botol plastik yang lewat, menengarai bahan-bahan lem yang digunakan pada label-label botol tersebut dan memilih-milihnya menurut aturannya.

Yang tersisa dari semuanya itulah kemudian melewati para tukang pilih, yang bekerja dengan mata dan tangan mereka di tengah-tengah debu yang baunya 'alamak'.

Konon, teknik yang terbaik adalah memilih sebuah titik di belakang mesin dan mata terus menatap ke titik itu, tetapi biarpun sudah memakai teknik itu, agar bau tidak langsung menyusup ke hidung, kalau ban berjalan itu tiba-tiba berhenti, orang-orang itu biasanya langsung mengalihkan pandangannya ke bawah, dengan gaya yang menunjukkan rasa muak mereka.

Boss mereka, Adrian Dufall, mengatakan "Mereka itu adalah manusia-manusia hebat. Pekerjaan ini sangat keras".

Menurut catatan, rasio barang yang didaur ulang di Inggris hanya sedikit di atas 9 persen. Untuk sampah komersial bahkan hanya 5 persen. Di Jerman, 46 persen dari limbah didaur-ulang, di Austria 45 persen, dan Belanda 44 persen. Di Swedia angkanya sekitar 35 persen.

Iming-iming lama yang berbunyi "Kami sulap sampah anda menjadi uang" ternyata tidak sesederhana seperti kedengarannya. Pengumpulan sampah kaca dan kaleng serta kertas, yang disebut 'green box collection', bisa menelan ongkos sekitar 85 sampai 175 pon atau satu seperempat juta sampai dua juta rupiah per ton.

Bank-bank botol, yakni kotak-kotak besar di pinggir-pinggir jalan tempat masyarakat biasa membuang botol-botol, majalah, pakaian bekas, dan kaleng-kaleng minuman, dan cara pembuangan model 'bawa-sendiri-buanganmu' ternyata jauh lebih murah, sekitar 16 sampai 36 pon per ton.

Celakanya harga jual barang hasil pendaur-ulangan itu cenderung kurang tinggi, sehingga kurang mampu merangsang investasi swasta dalam sektor ini. Di pusat daur ulang Hurn ini, kertas daur-ulang menghasilkan 30 pon setiap ton; gelas atau kaca meraup 22 sampai 27 setengah pon; PVC - 25 pon.

Yang benar-benar bisa memutar uang adalah kaleng-kaleng aluminium, yang bisa menghasilkan hampir 700 pon per ton. Tetapi karena begitu ringannya, pusat daur ulang Hurn ini setiap bulan hanya memperoleh kaleng bekas yang hanya cukup untuk menghasilkan satu ton.

Pencemaran merupakan masalah abadi. Kertas koran yang basah tidak bisa didaur ulang, dan unsur-unsur asing lainnya selalu saja bisa tembus masuk ke arus daur ulang dan merusak seluruh satuan sampah yang tengah digarap.

Jenis-jenis benda yang bisa diterima oleh pusat daur ulang berganti-ganti terus. Direktori telpon dan botol anggur berwarna hijau keluar-masuk daftar.

Dan pusat daur ulang selalu lebih senang kalau limbah yang didaur ulang sudah dipilah-pilah di tempat asal, seperti di Denmark, di mana kotak sampah sudah dibagi-bagi menjadi kotak untuk kaca dan gelas, kotak untuk kertas dan kotak untuk metal.

Limbah yang bisa hancur digarap untuk dijadikan kompos dan lainnya dibakar atau dipergunakan sebagai bahan urug.

Temuan-temuan baru kini mulai diterapkan untuk mengubah sampah menjadi bahan yang bisa digunakan langsung. Sebuah pabrik di Slough, di sebelah barat London, membuat pellet-pellet bahan bakar dari sisa-sisa limbah yang terkontaminasi pada pabrik-pabrik daur-ulang.

Benda-benda plastik bisa dibuat talang-talang air dan stocking kaki. Plastik rajangan dibuat bahan kain untuk isi kantung-tidur dan bahan 'fleece', semacam jaket serat.

Namun, tampaknya satu-satunya jalan untuk memaksa orang mendaur-ulangkan sampah mereka hanyalah dengan menghukum mereka yang tidak mau melakukannya. Belum lama ini Menteri Lingkungan Hidup Inggris, Michael Meacher, melontarkan gagasan untuk menarik pajak 9 pence per satu kantong plastik, agar orang lebih irit.

Delapan milyar 'tas kresek plastik' digunakan di Inggris setiap tahun, atau 134 kantong per kepala. Dan untuk tahun 2005 pemerintah Inggris menargetkan 25 persen limbah didaur-ulang.

Rabu, 21 Januari 2009

Kegunaan ozon



Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar.

Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
  • mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
  • menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
  • membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik),
  • mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
  • membantu mewarnakan plastik,
  • menentukan ketahanan getah.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ancaman dari klorofluorokarbon (CFC)



Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.

CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dampak akibat penipisan ozon

Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan 'lubang' tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.


Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.

Kemerosotan ozon global

Pengukuran latar dan satelit menunjukkan pengurangan signifikan terhadap jumlah kolom ozon pada musim dingin dan panas bagi kedua hemisfer utara dan selatan pada garis lintang tengah dan tinggi. Didapati aliran ke bawah ini pada tahun 1980 agak besar bila dibandingkan dengan tahun 1970. Tiada statistik aliran signifikan dapat ditentukan bagi kawasan tropika semasa tahun 1980. Dengan kemajuan komputer model bagi pemusnahan stratosfer ozon dapat menjelaskan pemerhatian aliran jumlah ozon di ketinggian pertengahan pada musim panas, tetapi hanya sebagian darinya pada musin sejuk. Ini bermakna pada masa depan perubahan global ozon belum bisa diramalkan lagi.

Satelit

Penggunaan satelit mengelilingi kutub seperti Satelit NASA Nimbus7 yang membawa peralatan "Total Ozone Mapping Spectrometer" (TOMS) telah merevolusikan pemantauan ozon sejak 20 tahun yang lalu. Kedudukan yang baik di atas cakrawala dan kemampuan setiap satelit untuk perjalanan mendatar seluruh dunia, menyediakan liputan yang lebih baik dari stasiun darat. Ini sangat tinggi nilainya untuk menentukan aliran global. Ketepatan sensor satelit menggunakan prinsip yang sama dengan spektrofotometer Dobson.

Spektrofotometer Dobson

Spektrofotometer pertama diciptakan pada tahun 1920 oleh Gordon Dobson untuk mengukur jumlah ozon. Kini terdapat kurang lebih 80 jenis alat ini untuk digunakan di seluruh dunia dalam mengukur jumlah ozon. Spektrofotometer Dobson mengukur ozon dengan membandingkan jumlah penyinaran pada jarak dua UV. Satu jarak gelombang terlacak kuat dengan ozon manakala yang satu lagi tidak. Perbedaan antara jumlah dua sinar secara langsung berhubungan dengan jumlah ozon.

Ozon sonde

Ozon sonde adalah sel elektrokimia dan penghantar radio yang dilekatkan kepada balon yang berisi gas hidrogen yang dapat mencapai ketinggian kira-kira 35 km. Udara dimasukkan ke dalam sel kecil dengan pompa. Pelarut dalam sel bercampur dengan ozon, menghasilkan arus eletrik yang berkadar sama dengan jumlah ozon. Isyarat dari sel diubah atas kode dan diantarkan melalui radio kepada penerima stasiun. Dari pelepasan balon hingga kegagalan, lazimnya kira-kira 35 km, sonde ini menyediakan taburan menegak ozon.

Tindakan dunia

Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan "United Nations Environment Programme" (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang.

Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.

Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.

Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini memungkinkan tingkat pengunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada 1999.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hidrokarbon



Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA.: Teknologi Bersih Cegah Pencemaran

Written by Istadi
Wednesday, 21 January 2009
Sumber http://www.undip.ac.id/



Sektor industri salah satu penyumbang devisa. Namun sektor itu juga menghasilkan limbah dan emisi. ”Jika tak ditangani dengan baik akan menimbulkan efek negatif bagi lingkungan,” ujar Prof Dr Ir Purwanto DEA. Guru besar ke-159 Undip dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik itu mengemukakan hal tersebut saat jumpa pers di rektorat Undip, kampus Pleburan, kemarin. Peraih gelar doktor teknologi proses kimia dari ENSIGC-INP Toulouse, Prancis, itu memperkirakan 645.120 industri di Jawa Tengah (2007) punya potensi limbah bahan berbahaya dan beracun 783.367,5 ton/tahun. Guru besar yang akan dikukuhkan 22 Januari itu menyayangkan persoalan lingkungan acap ditanggapi secara pasif dengan membiarkan limbah. Atau, secara reaktif dengan mengolah limbah untuk memenuhi baku mutu dan menaati peraturan.

”Padahal, produksi bersih memadukan aspek ekonomi dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi dan mencegah pencemaran. Itulah yang menjadi dasar pembangunan sektor industri berkelanjutan,” katanya.

Lima R


Pria kelahiran Demak, 28 Desember 1961, itu menuturkan produksi bersih menggunakan strategi 5R, yakni rethink (berpikir ulang), reduce (pengurangan), reuse (pakai ulang), recycle (daur ulang), dan recovery (ambil ulang). ”Namun upaya mencegah dan mengurangi limbah dari sumbernya belum maksimal. Padahal, saat krisis global seperti saat ini, penerapan 5R akan meningkatkan efisiensi sumber daya bahan, energi, dan air.”

Produksi bersih dapat meningkatkan efisiensi. Dan, itu meliputi tata kelola industri yang baik, penggantian bahan baku ramah lingkungan, perbaikan proses dan teknologi, pemakaian teknologi bersih, dan modifikasi produk yang lebih ramah lingkungan.

Industri skala kecil menengah, ujar dia, lebih mudah menjalankan tata kelola dan perbaikan proses dan teknologi. ”Industri besar dapat mengganti teknologi dengan lebih bersih dan merancang produk yang tak berdampak negatif terhadap lingkungan.”

Ketua Program Magister Ilmu Lingkungan Undip itu menegaskan industri bersih skala makro di kawasan industri harus jadi prioritas pembangunan industri berkelanjutan melalui jejaring dan simbiosis industri. ”Kawasan yang hanya menyediakan lahan industri sudah saatnya memikirkan pemakaian sumber daya dan pelestarian lingkungan demi generasi mendatang

Perunggasan nasional dalam kurun waktu hampir satu dekade telah mengalami banyak perubahan. Perubahan itu antara lain sistem pemeliharaan, dari kandang terbuka menjadi kandang tertutup. Status dan jumlah kepemilikan ternak peliharaan, dari peternak kecil berkembang menjadi peternak menengah hingga besar. Meski demikian, masalah pakan belum banyak berubah karena masih bergantung pada pakan produksi pabrikan.

”Akibatnya, pada saat krisis ekonomi (1997-1998), subsektor peternakan, khususnya unggas, utamanya ayam ras petelur dan pedaging mengalami penurunan populasi karena harga pakan meningkat tajam dan tidak diikuti kenaikan harga daging dan telur,” ungkap Prof Dr Ir Bambang Sukamto SU. Dosen Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Undip itu akan dikukuhkan sebagai guru besar ke-160 Undip, 22 Januari 2009 besok.

Beberapa tahun kemudian, lanjut dia, perunggasan nasional mulai bangkit kembali. Namun pada 2004-2006 kembali terpuruk akibat penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) yang menyebar hampir di seluruh kawasan. Tidak saja di Indonesia tetapi juga di negara-negera Asia dan Eropa. ''Kondisi ini berakibat pada ketersediaan protein hewani yang belum mencukupi kebutuhan nasional.”

Sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan daging ayam, dilakukan suplai ayam lokal. Ditinjau dari ketahanan terhadap penyakit, ungkap dia, ayam lokal memiliki kekebalan maternal dan respons kekebalan primer yang lebih tinggi dibandingkan ayam ras. ”Ini merupakan alternatif sebagai penyangga ketahanan pangan asal ternak.”

Sistem Tradisional

Bambang yang meraih gelar doktor ilmu ternak dari Unpad Bandung itu mengakui, prestasi produksi ayam lokal yang dipelihara oleh masyarakat masih relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh sistem pemeliharaan yang masih bersifat semi intensif, bahkan tradisional.

Pakan yang diberikan, ungkapnya, masih belum memenuhi persyaratan gizi. Terlebih dengan pola pemeliharaan umbaran yang sangat tergantung pada ketersediaan pakan di lingkungan setempat yang notabene tidak menentu kualitasnya dan tidak menunjang peningkatan produksi.

Ayam lokal, sambung pria kelahiran Tuban, 16 Februari 1953, itu mempunyai nilai ekonomi yang lebih baik apabila sistem pemeliharaan dan kualitas pakan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhannya.

”Oleh karena itu, diperlukan perbaikan pakan yang disusun berdasarkan kebutuhan energi dan protein serta zat-zat pakan lainnya yang berkeseimbangan.”Ketersediaan pangan yang berasal dari dalam negeri seperti keberadaan ayam lokal di tengah masyarakat, tutur Bambang, merupakan kunci sukses sistem ketahanan pangan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang kondusif untuk mendukung peningkatan produksi pangan dalam negeri. Bantuan teknis produksi, akses permodalan yang mudah dengan bunga lunak bagi para peternak kecil merupakan insentif produksi yang sangat diharapkan.

Suami Siti Rahayuni itu menguraikan, ayam lokal yang dipelihara secara intensif dengan pemberian pakan yang sesuai standar kebutuhan, meningkatkan performa produksi. ''Dan yang penting diketahui, ayam lokal di Jateng, mampu memberikan kontribusi penyediaan telur dan daging dalam rangka membantu ketahanan pangan.''

Pencemaran udara



Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Projections of future climate change



Coupled ocean-atmosphere GCMs use transient climate simulations to project/predict future temperature changes under various scenarios. These can be idealised scenarios (most commonly, CO2 increasing at 1%/yr) or more realistic (usually the "IS92a" or more recently the SRES scenarios). Which scenarios should be considered most realistic is currently uncertain, as the projections of future CO2 (and sulphate) emission are themselves uncertain.

The 2001 IPCC Third Assessment Report figure 9.3 shows the global mean response of 19 different coupled models to an idealised experiment in which CO2 is increased at 1% per year [14]. Figure 9.5 shows the response of a smaller number of models to more realistic forcing. For the 7 climate models shown there, the temperature change to 2100 varies from 2 to 4.5 °C with a median of about 3 °C.

Future scenarios do not include unknowable events - for example, volcanic eruptions or changes in solar forcing. These effects are believed to be small in comparison to GHG forcing in the long term, but large volcanic eruptions, for example, are known to exert a temporary cooling effect.

Human emissions of GHGs are an external input to the models, although it would be possible to couple in an economic model to provide these as well. Atmospheric GHG levels are usually supplied as an input, though it is possible to include a carbon cycle model including land vegetation and oceanic processes to calculate GHG levels.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Global climate model



General Circulation Models (GCMs) are a class of computer-driven models for weather forecasting, understanding climate and projecting climate change, where they are commonly called Global Climate Models. Versions designed for decade to century time scale climate applications were originally created by Syukuro Manabe and Kirk Bryan at the Geophysical Fluid Dynamics Laboratory in Princeton, New Jersey. These computationally intensive numerical models are based on the integration of a variety of fluid dynamical, chemical, and sometimes biological equations.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Senin, 19 Januari 2009

Lapisan Es Terus Mencair, Beruang Kutub Terancam

Rabu, 17 September 2008 | 11:53 WIB
Sumber http://www.kompas.com/



WASHINGTON, RABU — Lapisan es di laut Kutub Utara tampaknya telah mencapai tingkat paling rendah sepanjang tahun 2008 dan tingkat paling rendah kedua yang tercatat sejak kelahiran era satelit. Demikian pengamatan US National Snow and Ice Data Center.

Meskipun berada sedikit di atas catatan rendah minimum yang ditetapkan pada 16 September 2007, musim tahun ini memperkuat kecenderungan negatif kuat pada lapisan es laut selama musim panas yang diamati selama 30 tahun terakhir, demikian antara lain isi laporan yang disiarkan Selasa (16/9) waktu setempat atau Rabu WIB.

Sebelum tahun lalu, catatan rendah sebelumnya untuk September ditetapkan tahun 2005. Pusat data tersebut akan mengeluarkan analisis mengenai kemungkinan penyebab di balik kondisi es laut Kutub Utara tahun ini selama pekan pertama Oktober.

Pada Maret, ketika Kutub Utara mencapai lapisan es laut maksimumnya selama musim dingin, beberapa ilmuwan dari NASA dan pusat data pendukung NASA melaporkan lapisan es yang lebih tua dan tebal terus menyusut. Menurut data microwave satelit yang diproses NASA, es abadi itu yang dulu menutupi 50-60 persen Kutub Utara musim dingin saat ini hanya menutupi kurang dari 30 persen. Es laut abadi adalah lapisan es yang berusia panjang yang tetap ada bahkan ketika es laut musiman yang berusia pendek mencair hingga batas minimum selama musim panas.

Para ilmuwan NASA telah mengamati lapisan es Kutub Utara sejak 1979. NASA mengembangkan kemampuan untuk mengamati lapisan itu dan konsentrasi es laut dari udara selama sensor microwave pasif. Es tersebut menyusut hingga batas minimumnya pada 12 September 2008, ketika es itu menutupi wilayah seluasa 4,52 juta kilometer persegi, dan kini tampaknya berkembang, saat Kutub Utara mulai memasuki musim dingin, kata National Snow and Ice Data Center.

Satu terusan di Northwest Passage, jalur laut yang telah lama diinginkan antara Eropa dan Asia, terbuka pada 2007 dan 2008. Pada tahun ini juga terjadi pembukaan Northern Sea Route yang melewati Samudra Kutub Utara di sepanjang pantai Siberia.

Ice Center tersebut bulan lalu menyatakan terjadi pencairan es mendasar di Laut Chukchi di lepas pantai Alaska, Eastern Siberian Sea, di lepas pantai Rusia timur, salah satu habitat populasi terbesar beruang kutub di dunia. Karena beruang kutub menggunakan gumpalan es terapung sebagai landasan untuk berburu anjing laut, mereka terpaksa berenang menempuh jarak yang lebih jauh ketika es mencair sehingga sangat mungkin mereka akan kelelahan dan terancam mati tenggelam.

Es kutub merupakan satu faktor dalam pola cuaca dan iklim global. Perbedaan antara udara dingin di kutub dan udara hangat di sekitar Khatulistiwa mengirim udara dan arus hangat, termasuk arus pekat. Es laut membantu menahan udara dingin di sekitar Kutub Utara karena warna putihnya memantulkan sinar matahari. Ketika es laut menghilang, air gelap yang baru terbuka menyerap lebih banyak sinar matahari sehingga mempercepat dampak pemanasan.

ONO
Sumber : Ant

Ini Lho hadiah Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3



Pemenang I : Uang Tunai Rp 3.000.000 Plus Hadiah Menarik Lainnya
Pemanang II: Uang Tunai Rp 2.000.000 Plus Hadiah Menarik Lainnya
Pemenang III: Uang Tunai Rp 1.000.000 Plus Hadiah Menarik Lainnya

Komunikasi Visual sebagai Advokasi Lingkungan Hidup

Sumber http://beritahabitat.net/



Tentunya kita bangga ketika senator Al-Gore mendapat penghargaan sebagai film documenter terbaik International. Selain itu, Inconvenient Truth telah menempatkan film dokumenter sebagai satu genre film yang memiliki kekuatan besar untuk membawa tema-tema penting perubahan sosial yang mampu menjangkau khalayak yang luas. Dengan Al-Gore masyarakat dunia semakin peduli dengan lingkungan hidup. National Endowment For The Art merilis sebuah penelitian yang sebagaimana dikatakan sang ketua, Dana Gioia “Sejarah peradaban adalah sejarah komunikasi jika komunikasi bergeser dari kata ke visual, kita perlu belajar bahasa baru untuk berinteraksi.”

Semakin seringnya kejahatan lingkungan terungkap secara seni audio-visual maka terbentuklah pola pikir masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Dewasa ini, kita bisa mengucapkan selamat tinggal untuk dunia tulis-menulis Guttenburg. Apa yang diungkapkan dalam buku “Mindset” Jhon Naisbitt setelah bertahun-tahun ledakan pertumbuhan jumlah judul buku di AS, pada juni 2006, para penerbit melaporkan penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2005, jumlah judul buku merosot menjadi 172.000 dari 190.078 pada tahun 2004. Dunia semakin sadar bahwa visual sedang merasuki pemikiran-pemikiran masyarakat Internasional. Selain itu tidak jamannya lagi manusia beretorika artikulatif dengan pidato ala Hitler, Fidel Castro, Soekarno dengan propaganda pesan agar layak diikuti oleh masyarakatnya.

Komunikasi visual adalah sarana untuk advokasi sebagai bukti nyata dan memberikan dampak begitu besar terhadap perubahan masyarakat. Realitas ini langsung berbicara kepada emosi masyarakat. Pesan Einstein terhadap kita yakni, kita semua secara substansial membutuhkan cara berpikir yang benar-benar baru jika umat manusia ingin bertahan hidup.

Masyarakat diambang bencana besar terutama lingkungan hidup. Oleh karena itu krisis lingkungan hidup berpengaruh terhadap kehidupan manusia seutuhnya. Mari kita lupakan bahwa uang bisa merubah segalanya, ternyata singgasana uang bisa runtuh ketika bencana alam besar menghancurkan segi perekonomian bisnis.

Di jaman abad 21 ini setiap negara melihat kesuksesan berdasarkan growth ekonomi yang merata tanpa harus memikirkan sisi ekologis lingkungan hidup yang berperan banyak terhadap kehidupan manusia. Jaman bertolak belakang, di abad ini lingkungan hidup yang semakin termarginalkan oleh pemerintah dan para entrepreneurship semakin bergejolak dengan menunjukan eksistensinya terhadap manusia abad postmodern ini dengan bentuk bencana-bencana alam besar contohnya yang saat ini terjadi, pemanasan global, banjir, longsor dan masih banyak lagi.

Salah satu bentuk dalam sejarah bahwa komunikasi sebagai advokasi lingkungan hidup adalah film dokumenter Al-Gore yang penulis ungkapkan di atas. Manusia pun kini tahu bahwa ekonomi tanpa bumi tidak bisa berperan banyak untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Mari kita berperan banyak untuk kelestarian lingkungan hidup demi kelangsungan hidup kita sebagai manusia lewat jalur apapun, baik tulis, ataupun dengan sikap kita untuk tidak membuang sampah atau menebang pohon, tidak memelihara satwa liar yang dilindungi UU. Dan hal ini pun kita harus ketahui bahwa peran visual di jaman ini sangat berharga dan mengena untuk merubah pola masyarakat yang tidak peduli lingkungan kini semakin peduli terhadap lingkungan hidup.

Kerusakan Lingkungan hidup di Indonesia memang sangat krusial meskipun ada lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang memperjuangkan lingkungan hidup. Namun, tanpa di dukung dari masyarakat tak akan pernah terjadi. Seperti disampaikan pembuat film dokumenter kenamaan asal Perancis Alain Compost. Selama 30 tahun perjalanan kariernya, menciptakan gambar atau film yang indah tentang alam liar dan kerusakan alam Indonesia. Mengatakan bahwa apresiasi masyakarat Indonesia terhadap alam umumnya sangat rendah. Bisa dibilang hubungan orang Indonesia dengan binatang hanya kalau bisa dimainkan, bisa dijual atau bisa dimakan. Tetapi rasa cinta itu jarang saya temukan. Jarang ada. Kalaupun ada kampanye penyelamatan lingkungan baik flora dan fauna, inisiatifnya datang dari orang-orang luar negeri. Orang
Indonesia mungkin bisa membantu atau jadi staf. Kalau jadi motivator jarang sekali. Jadi memang sangat menyedihkan.

Untuk memperjuangkan suatu kesadaran untuk cinta terhadap lingkungan hidup dan satwa liar memang tidak mudah membalikan telapak tangan. Bangsa yang mengalami krisis demoralisasi terhadap lingkungan hidup semenjak berlakunya abad post modernisasi semasa penjajahan Belanda dan rejim orde baru melahirkan manusia-manusia yang tidak berkarakter. Hal ini sangat wajar rasa euphoria menjangkiti pola pikir bangsa ini. Bagaimana bisa menyelamatkan alamnya sendiri?

Suatu perjuangan memang lahir dari rasa cinta tanpa cinta terhadap lingkungan hidup bagaimana bisa menyelamatkan alam ini. Untuk mendorong rasa cinta terhadap lingkungan hidup di saat ini penulis cenderung menghadirkan media yang paling efektif adalah audio-visual terutama video yang meyuguhkan film-film dokumenter bersifat ilmiah terutama untuk lingkungan hidup sebagai motivasi untuk menggorok kesadaran rasa cinta terhadap lingkungan hidup dan eksotik satwa liar Indonesia. Ada beberapa macam untuk mengungkapkan suatu kesadaran bangsa Indonesia terhadap lingkungan hidup meski harus bertentangan dalam dirinya. Seperti apa yang disampaikan Alain Compost “Sekarang pekerjaan utama saya, sama seperti rekan-rekan seprofesi lain di seluruh dunia, adalah mendokumentasikan lingkungan hidup dari sisi yang lain, yakni sisi kelamnya.”

Misalnya saja merekam kebakaran hutan atau kematian satwa. Ia mengatakan amat tak menyukai pekerjaannya itu. Seperti memfilmkan mimpi buruk yang terburuk dari seorang pencinta alam. Namun, ia harus melakukannya, meski sadar bahwa ia mungkin akan bertentangan dengan pihak-pihak yang memegang andil dari terjadinya pemanasan global. Karena itu, Alain menekankan adanya sebuah kekhususan karya.

Sementara itu, pesan Naisbitt pada dunia adalah meski banyak hal yang berubah, kebanyakan hal tetap konstan dunia tidak bersifat A atau B. Baik kata maupun gambar akan tetap ada. Namun dalam banyak hal, kata tertulis akan digantikan representisasi visual, dan narasi tertulis akan digantikan oleh ilustrasi. Dalam perubahan kombinasi komunikasi visual dan kata, visual akan mendominasi. Tantangannya adalah memastikan kombinasi maksimal kata dan visual dalam setiap bidang. “Inovasi akan gagal saat anda tidak mendengar detak jantung masa kita, ikuti irama ritme atau dalam beberapa kasus, kirim andrenalin dalam jumlah cukup ke pasar untuk mengubah ritme tersebut”.

Tulisan ku diterima di Go Green Indonesia



Wah.. Senang banget, tulisan ku tentang menjadi sahabat bumi yang baik diterima di GoGreenIndonesia.. Sebanarnya tulisan ini saya ikutkan di Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3. Harapan saya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua teman-teman..

Apa pun yang kita lakukan, se-kecil apapun, akan sangat bermanfaat untuk bumi ini.. Mari kita menjadi sahabat bumi..

INFO TAMBAHAN: Penutupan Lomba dan Info Pengumuman Pemenang

Ini ada berita terbaru dari Mudaers.Com



Bagi yang tidak sempat mengeposkan hasilnya, silakan kirim hasil karya langsung ke kantor Kompas. Untuk pengiriman langsung ke kantor kompas, silakan diserahkan ke Receptionist yang ada di lobby gedung Kompas - Gramedia. Jadi, nanti kalian bisa langsung ke lobby, terus bilang ke recepcionist nitip karya lomba untuk Kompas MuDA. Saya telah mengontak recepsionis untuk masalah ini.

Alamat Kompas:
Gd Kompas Gramedia
Jl Palmerah Selatan No 26-28
Jakarta

Ancer-ancernya: belakang pasar / Ramayana Palmerah, Jakarta Barat, dekat sta ka Palmerah, dekat juga dengan halaman belakang Gd DPR. Memang susah sih lokasinya karena dia di pinggir jalan arteri Pondok Indah yang ada di Palmerah dan jalannya itu satu arah. Jalan arteri ini dilewati bus Kopaja 608 Blok M - Tanah Abang.

Penutupan Lomba dan Info Pengumuman Pemenang

Ini ada berita terbaru dari Mudaers.Com



Kepada teman-teman yang telah mengikuti lomba, terima kasih telah ikut berpartisipasi. Dengan ini kami umumkan bahwa waktu untuk mengikutkan karya kalian di berbagai lomba MuDA Creativity Kompas - IM3 ini paling telat tanggal 20 Januari 2009. Berbagai lomba yang digelar dalam rangka HUT ke-2 Kompas MuDA ini akan ditutup tanggal 21 Januari 2009. Karya yang dikirim setelah tanggal 20, atau dikirim tanggal 21 Januari ke atas tidak akan diikutsertakan dalam lomba. Namun, bagi yang mengirim karya dengan cara pos, kami masih memberi toleransi asal cap pos nya paling telat tanggal 20 Januari 2009.

Pengumuman berbagai lomba ini akan dilakukan pada puncak acara HUT Kompas MuDA yang digelar bersamaan dengan Kompas Gramedia Fair (KG) di Istora Senayan Jakarta. MuDA akan nimbrung membuat berbagai acara pada tanggal 30 Januari, 31 Januari, dan 1 Februari. Pengumuman Pemanang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada puncak acara pada tanggal 1 Februari. Sebelum tanggal 1 Februari, para finalis akan ditelpon oleh Kompas MuDA untuk bisa datang di acara tersebut.

Kompas MuDA akan merancang berbagai acara di tiga hari perayaan HUT Ke-2 Kompas MuDA tersebut. So, tungguin ya berbagai acara yang siap ok banget deh.

Hari terakhir kompetisi website kompas muda-im3



Wah.. teman-teman, akhirnya kita sampai di penghujung kompetisi, kita tinggal tunggu pengumumannya akhir Januari ini.. Siapa yang bakal jadi pemenang ya?

Semoga saja blog ini menang di kompetisi ini.. Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Pasca Perang, Irak Harus Membayar Mahal Kerusakan Lingkungan

Sumber http://www.geografiana.com/



Buana Katulistiwa- Permasalahan lingkungan Irak, segera akan menjadi persoalan yang sangat serius di negeri itu pasca perang, termasuk pembersihan tempat-tempat berbahaya dari upaya sabotasi pipa-pipa minyak, kata pejabat PBB, Jum'at (3/6).

"Bahan-bahan kimia kini sedang merembes ke bawah tanah dan situasi menjadi buruk dan menimbulkan permasalahan kesehatan yang serius," kata Pekka Haavisto, Ketua Satgas Program Lingkungan PBB untuk Irak.

Irak, kata dia, merupakan kasus yang sangat buruk yang pernah mereka tangani dan sangat sulit pula untuk dibandingkan. "Setelah Perang Balkan, kami dapat secepat mungkin dapat melakukan intervensi untuk membuat perlindungan, seperti terhadap sungai Danube, tapi tidak untuk Irak," kata Haasvito seperti dikutip Reuters.

Minimnya peralatan dan kemampuan Irak untuk menangani polusi dari dua peperangan sebelumnya dan lebih dari satu dekade penerapan sanksi yang menghancurkan lingkungan, termasuk terhadap sungai Tigris dan Eufrat dimana banyak mengalir limbah yang berbahaya.

Situasi menjadi buruk setelah invasi pimpinan Amerika Serikat tahun 2003, dimana munisi uranium telah dipergunakan untuk melawan Irak untuk kedua kali dan sehabis perang merampas dan membakar infrastruktur menyebabkan keruntuhan massif dan racun.

"Pengeboman dan perang menyebabkan biaya, tapi biaya yang diakibatkan kerusahan lingkungan lebih mahal lagi, seperti yang yang terjadi di istalasi penyulingan Dora atau gudang penyimpanan nuklir Tuwaitha," kata Haavisto.

"Ada tempat yang tak pernah dibersihkan, yang ada hanya kerja penilaian dari tempat-tempat ini. Sangat sedikit yang sudah berubah dan tim Irak kini sedang proses mencapai beberapa lokasi."

Pejabat PBB mengacu kepada kompleks Tuwaitha seluas 56 km2 (22 mile persegi) di selatan Baghdad dimana 3.000 barel bahakan kimia yang mengandung kandungan nuklir telah dicuri.

Di depot Dora di tepi Baghdad, 5.000 barel bahan kimia, termasuk depot tetra ethylene telah tumpah terbakar atau dicuri, seperti ditunjukkan sebuah hasil survey PBB.

Tempat-tempat yang terkontaminasi berdekatan dengan suplai air, termasuk 200 km2 (77 mil persegi) kompleks industri militer, pabrik semen dan pupuk yang sudah dicuri dan penumpahan minyak.

"Irak tadinya adalah masyarakat industri modern. Bahan kimia sangat berisiko bagi masa depannya. Semakin banyak waktu yang disia-siakan maka akan memberikan konsekuensi kesehatan," kata Haavisto.

Dia mengatakan, penanganan kerusakan lingkungan pasca perang memaksa 1.000 staf kementerian lingkungan Irak menyusun sebuah unit independen setelah invasi Amerika.

Sebuah studi akan dilakukan mencakup penggunaan uranium, racun, baja untuk bom yang lebih mematikan, yang digunakan Amerika Serikat dalam invasi ini. Pada Perang Teluk, ada perkiraan Amerika menggunakan 300 ton bahan-bahan mematikan ini, dan belum ada angka yang pasti berapa besar penggunaanya pada invasi terakhir ini. (bj)

Perang dan Tragedi Lingkungan

Oleh Prof. Dr. Hadi S. Alikodra
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB
Sumber http://www.sinarharapan.co.id/



Kerusakan lingkungan di Irak dalam arti yang sebenar-benarnya karena menyangkut kerusakan fisik, psikis, mental, maupun moral akibat perang sungguh mengerikan. Secara fisik, orang bisa menghitung berapa jumlah korban manusia yang tewas, bangunan yang rata dengan tanah, hilangnya suplai air bersih, matinya arus listrik, dan lain-lain. Secara psikis, trauma perang yang terus menimpa rakyat Irak sejak 1970-an (sejak Perang Irak-Iran, Irak-Kuwait-Sekutu, Irak-Sekutu) akan menimbulkan persoalan yang serius di masa depan. Secara mental, rakyat Iran mengalami luka yang dalam, dan secara moral rakyat Irak menderita kerusakan. Penjarahan yang terjadi pasca-kejatuhan Baghdad sampai hari-hari ini di berbagai kota di Irak menunjukkan betapa tingkat kerusakan mental dan moral rakyat Irak akibat perang.

Terlepas dari keberhasilan Sekutu menumbangkan Saddam Hussein, invasi AS-Inggris terhadap Irak yang menewaskan ribuan warga sipil tak berdosa hanya dalam tiga pekan tersebut, jika kita melihat dari perspektif tersebut di atas, jelas merupakan tragedi lingkungan hidup yang amat dahsyat.

Jika bencana alam terjadi secara tak sengaja akibat perbuatan manusia yang mengabaikan aspek lingkungan hidup, maka perang merupakan ”bencana” yang dengan sengaja dilakukan manusia untuk memenuhi ambisi kebina-tangannya.

Tragedi perang Irak, misalnya, tidak perlu terjadi seandainya semua pihak yang bertikai lebih mengedepankan dialog dan solusi damai – betapa pun lama dan melelahkan.
Dalam setiap problem, betapa pun besarnya, kata Dale Carnagie, pasti ada celah untuk memecahkannya. AS tampaknya tidak mau mencari celah itu. Dia lebih suka menggunakan kekerasan untuk memecahkan krisis tersebut tanpa mengindahkan korban-korban manusia dan alam yang tak berdosa.

Melihat kebrutalan tentara Sekutu dalam invasi ke Irak di layar kaca, jika kita memandangnya dari aspek lingkungan hidup, sungguh peristiwa itu merupakan tragedi lingkungan hidup yang tiada tara besarnya. Jumlah korban tewas dan terluka yang mencapai puluhan ribu orang –baik dari kalangan militer maupun sipil– sebetulnya menandakan bahwa perang merupakan penyebab kerusakan lingkungan yang paling mendasar. Dikatakan paling mendasar karena sasaran perang adalah matinya manusia yang disengaja dengan menggunakan senjata hasil aplikasi pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan manusia sendiri.

Padahal, ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya dikembangkan manusia untuk memperbaiki kehidupan di muka bumi. Kesejahteraan umat manusia di bumi seharusnya menjadi fokus utama pengembangan ilmu dan teknologi, tanpa kecuali.
Dalam perang, apa pun alasannya, yang terjadi justru sebaliknya. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sarana dan alat untuk menghancurkan manusia dan alam.
Dalam perang Vietnam, misalnya, tentara AS yang terkenal dengan senjata-senjata pemusnah massalnya, telah membunuh sedikitnya setengah juta warga sipil. Kerusakan alam dan lingkungan akibat perang Vietnam sangat dahsyat. Jutaan hektar hutan terbakar bom Napalm yang terkenal daya rusak dan panasnya.

Dalam Perang Teluk Pertama, 1991, ketika AS mengusir Irak dari Kuwait, korban manusia dan alam juga amat besar. Begitu pula dalam Perang Teluk Kedua, 2003, korban manusia dan lingkungan hidup amat dahsyat. Ratusan miliar dolar AS dihamburkan untuk saling membunuh.
Biaya perang itu sungguh amat besar bila dibandingkan dengan bantuan internasional atau kontribusi AS untuk program bantuan pa-ngan negara-negara miskin, pemberantasan penyakit menular, langit biru (pengurangan pencemaran udara), reboisasi hutan gundul, dan lain-lain, yang manfaatnya dirasakan langsung seluruh umat manusia. Sungguh ironis, Sekutu mau mengeluarkan dana sangat besar untuk penghancuran manusia; sementara untuk penyelamatan manusia mereka hanya mau mengeluarkan uangnya amat sedikit dan itu pun tersendat-sendat.
Alasan Sekutu bahwa invasi ke Irak untuk membebaskan rakyat dari penindasan Saddam terkesan mengada-ada. Sepintas logika Bush tersebut sangat elegan, membebaskan rakyat Irak dari kediktatoran Saddam Hussein. Tapi kenyataan di lapangan ibarat ”jauh panggang dari api”.
Kenapa tentara AS menembak kendaraan warga sipil yang tengah mengungsi menghindari perang? Kenapa tentara AS mengebom rumah sakit? Kenapa tentara AS menghancurkan hotel yang dihuni para wartawan dan orang asing yang jelas-jelas bukan tentara Irak? Pertanyaan-pertanyan ini sekadar ingin membalik logika elegan Bush tadi.

Banyaknya korban sipil, baik yang sengaja dibunuh tentara Sekutu maupun terkena reruntuhan gedung yang dibom, menggambarkan kepada kita betapa invasi AS ke Irak sebetulnya punya tujuan yang lain, yaitu memenuhi ambisi AS untuk menguasai dunia. Jika sudah demikian, AS memang tidak akan peduli lagi siapa korban senjatanya, yang penting tujuan hegemoniknya tercapai.

Kini situasi di Irak pascapendudukan Baghdad kacau-balau. Hukum tidak ada lagi. Tentara Sekutu membiarkan rakyat menjarah harta benda orang lain. Ini menunjukkan, Sekutu tidak bertanggung jawab terhadap keamanan negara yang dikuasainya. Sangat berbeda dengan penaklukan Makkah (Fatkhu Makkah) oleh tentara Islam 15 abad lalu, di mana pimpinannya Muhammad SAW mengingatkan tentara Islam untuk menjaga ketertiban hukum di wilayah yang dikuasainya.

Jangankan menjarah barang orang lain, Muhammad bahkan melarang tentara Islam membunuh binatang dan menebang pohon di wilayah yang ditaklukkannya.
Dari gambaran itu, kita melihat betapa rendahnya moralitas tentara Sekutu di Irak. Kita tidak bisa banyak berharap dari sebuah pasukan pendudukan yang bermoral buruk untuk membangun kembali wilayah yang ditaklukkannya.

Jangankan mau memperbaiki lingkungan hidup yang rusak akibat bombardemen senjatanya, menjaga ketertiban manusia di wilayah pendudukannya saja tak dilakukannya.
Walhasil, apa yang dapat digambarkan dari semua itu: Sekutu memang ingin menghancurkan Irak, baik fisik maupun mentalnya, baik hardware maupun software-nya – untuk kemudian ”dibangun kembali” setelah Irak benar-benar berada dalam genggamannya secara total. Memang itulah tujuan invasinya.

Dari paparan di atas, kita bisa melihat bagaimana masa depan Irak. Sebuah negeri petrodolar yang kelak menjadi ”boneka” AS. Belajar dari pengalaman, adakah negara boneka yang kekayaannya terus-menerus disedot akan berhasil dalam membangun rakyatnya? Sejarah telah membuktikan rapuhnya rezim Syah Reza Pahlevi di Iran – negeri boneka AS saat itu.
Bukan tidak mungkin Irak di masa depan juga akan mengalami problem seperti itu. Negeri boneka biasanya lebih mementingkan ”kesejahteran bosnya” ketimbang rakyatnya. Rezim Irak masa depan akan lebih tunduk pada kepentingan AS ketimbang kepentingan rakyatnya. Dan itu merupakan akar ”kerusakan lingkungan” yang berikutnya bagi Irak.

Lantas bagaimana PBB? Di zaman Syah Iran pun, PBB sudah ada. Tapi, keberadaannya tidak menyelesaikan masalah sampai akhirnya rakyat Iran di bawah pimpinan Imam Khomeini merobohkan Syah Iran. Begitu pula tampaknya rezim boneka Irak di masa datang. Penyelesaian ala Sekutu di Irak pasca-Saddam hanya akan menambah dendam rakyat Irak, baik terhadap rezim boneka maupun AS. Dalam masyarakat seperti itu jangan berharap akan ada perbaikan lingkungan hidup.

Sebuah negeri yang dieksploitasi besar-besaran untuk sebuah kepentingan kapitalisme, niscaya akan mengabaikan problem lingkungan hidup. Investasi yang mahal untuk perbaikan lingkungan hanya dianggap pemborosan. Apalagi kekayaan Irak diperoleh dari perut bumi yang tak ada hubungan langsung dengan kelestarian alam.

Semoga gambaran suram tersebut tidak terjadi! Irak akan dapat memecahkan masalahnya secara independen dan kembali menjadi pusat peradaban dunia seperti masa lalunya. Mudah-mudahan!