Jurnal Pendidikan Arung Palakka |
Blog atau Website adalah salah satu media online meningkatkan kualitas diri seorang pendidik. Seorang guru adalah agen pembelajar yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Melalui Blog/Website, guru akan terangsang meningkatkan kualitas diri dengan membuat aneka jenis tulisan yang bermanfaat bagi kepentingan dunia pembelajaran di sekolah. Dengan cara demikian, secara tidak langsung, blog dapat menjadi sebuah media penyaluran yang mencerahkan dunia pembelajaran di sekolah. karena blog merupakan media “tautan” antarweb dan blog dalam dunia Internet yang menyediakan bunga rampai pengetahuan yang (nyaris) tak terbatas bagi seorang guru.
Lewat blog/website, guru juga akan mudah melakukan ekspresi diri. Temuan-temuan praktis dari dunia pembelajaran bisa diangkat dan menjadi sebuah wacana yang menarik dalam sebuah blog sehingga bisa memancing siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan untuk berkomentar atau berdiskusi. Bukankah ini sebuah “kekuatan” yang hampir tidak dimiliki oleh media mana pun?
Perlu dipahamai, bahwa guru adalah profesi yang dituntut untuk selalu berbagi. Mereka berbagi ilmu, gagasan, dan sebagainya kepada anak didik setiap hari. Ibarat sumur, seorang guru tak akan pernah kekeringan bahan untuk dibagikan kepada siswanya.
Akan lebih baik bila pelajaran dari seorang guru tidak hanya diterima oleh anak didiknya di kelas, tapi juga anak-anak lain di mana pun mereka berada dan bahkan semua orang.
Cara menyebarluaskan ilmu adalah melalui blog,website, dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Blog adalah jaringan terbuka yang bisa diakses di mana saja. Hanya dibutuhkan seperangkat komputer dan akses ke Internet. Lewat blog, pembaca sebuah tulisan tak terbatas. Blog membuat ruangan kelas bagaikan tanpa sekat.
Di Blog atau Website,seorang guru matematika, misalnya, boleh saja menulis tentang masalah etiket. Guru bahasa pun dipersilakan membahas masalah di luar bidang ajarnya. Seorang guru fisika bahkan tak dilarang berbagi teknik fotografi yang menjadi hobinya di luar sekolah. Pendeknya, blog bisa membuat guru menjadi dan berbagi apa saja.
Blog/Website justru akan memancing guru berkreasi semaksimal mungkin. Dengan teknologi yang melekat padanya, blog memungkinkan guru menambahkan gambar, suara, atau video sebagai pelengkap bahan ajar. Materi pelajaran niscaya akan semakin menarik dan memicu kreativitas anak didik.
Sehingga sekarang ini tidak ada alasan lagi seorang guru untuk berdiam diri atas perkembangan Teknologi Informasi yang berkembang saat ini. Guru harus memacu diri, kalau bukan sekarang kapan lagi?
Melalui Blog/Website, guru akan terangsang meningkatkan kualitas diri dengan membuat aneka jenis tulisan yang bermanfaat bagi kepentingan dunia pembelajaran di sekolah. Dengan cara demikian, secara tidak langsung, blog dapat menjadi sebuah media penyaluran yang mencerahkan dunia pembelajaran di sekolah. karena blog merupakan media “tautan” antarweb dan blog dalam dunia Internet yang menyediakan bunga rampai pengetahuan yang (nyaris) tak terbatas bagi seorang guru.
Lewat blog/website, guru juga akan mudah melakukan ekspresi diri. Temuan-temuan praktis dari dunia pembelajaran bisa diangkat dan menjadi sebuah wacana yang menarik dalam sebuah blog sehingga bisa memancing siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan untuk berkomentar atau berdiskusi. Bukankah ini sebuah “kekuatan” yang hampir tidak dimiliki oleh media mana pun?
Perlu dipahamai, bahwa guru adalah profesi yang dituntut untuk selalu berbagi. Mereka berbagi ilmu, gagasan, dan sebagainya kepada anak didik setiap hari. Ibarat sumur, seorang guru tak akan pernah kekeringan bahan untuk dibagikan kepada siswanya.
Akan lebih baik bila pelajaran dari seorang guru tidak hanya diterima oleh anak didiknya di kelas, tapi juga anak-anak lain di mana pun mereka berada dan bahkan semua orang.
Cara menyebarluaskan ilmu adalah melalui blog,website, dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Blog adalah jaringan terbuka yang bisa diakses di mana saja. Hanya dibutuhkan seperangkat komputer dan akses ke Internet. Lewat blog, pembaca sebuah tulisan tak terbatas. Blog membuat ruangan kelas bagaikan tanpa sekat.
Di Blog atau Website,seorang guru matematika, misalnya, boleh saja menulis tentang masalah etiket. Guru bahasa pun dipersilakan membahas masalah di luar bidang ajarnya. Seorang guru fisika bahkan tak dilarang berbagi teknik fotografi yang menjadi hobinya di luar sekolah. Pendeknya, blog bisa membuat guru menjadi dan berbagi apa saja.
Blog/Website justru akan memancing guru berkreasi semaksimal mungkin. Dengan teknologi yang melekat padanya, blog memungkinkan guru menambahkan gambar, suara, atau video sebagai pelengkap bahan ajar. Materi pelajaran niscaya akan semakin menarik dan memicu kreativitas anak didik.
Sehingga sekarang ini tidak ada alasan lagi seorang guru untuk berdiam diri atas perkembangan Teknologi Informasi yang berkembang saat ini. Guru harus memacu diri, kalau bukan sekarang kapan lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.