Minggu, 04 Januari 2009

2008, Global Warming Membunuh 200 Ribu Orang

Selasa, 30 Desember 2008 - 11:59
Susetyo Dwi Prihadi
From Okezone.Com



BERLIN - Global Warming nampaknya menjadi ancaman serius bagi kehidupan umat manusia. Tercatat sepanjang tahun 2008, sebanyak 220 ribu orang meregang nyawa akibat bencana alam.

Meski ini lebih rendah dari tahun 2007, sebaiknya manusia harus memberi perhatian khusus terhadap perubahan iklim yang ekstrim ini. Sebab, menurut penelitian yang dilakukan Trosten Jeworrek, jumlah korban dan kerugian harta benda menjadi acuan bahwa bencana alam akibat global warming bukan main-main.

"Kami telah mengamati tren peningkatan dari tahun ke tahun. Perubahan iklim telah dimulai dan sangat mungkin kontribusinya semakin sering membuat cuaca ekstrim, yang berakhir pada bencana alam," kata Munich Re anggota Trosten Jeworrek, seperti yang dilansir Reuters, Selasa (30/12/2008).

Yang terparah dalam catatan Trosten Jeworrek, adalah angin topan Nargis yang menghantam Myanmar pada awal Mei silam. Akibat bencana itu, tidak kurang 135 ribu jiwa melayang, belum termasuk 1 juta orang kehilangan rumah.

Selanjutnya, sebanyak 70 ribu orang tewas dan 18 ribu hilang, akibat gempa bumi yang melanda Provinsi Sichuan, China. Tidak itu saja, 5 juta orang kehilangan harta bendanya. Pada tahun yang sama, Negeri Tirai Bambu ini juga diserang angin taifun Fengseng, yang menyebabkan 557 orang tewas.

Sekitar 1.000 orang meninggal di musim dingin yang parah pada Januari di Afghanistan, Kyrgystan, dan Tajikistan, sementara 635 orang binasa pada bulan Agustus dan September dalam banjir di India, Nepal, dan Bangladesh.

Ini peringatan dini buat manusia, agar tidak menyepelekan lagi global warming, karena terbukti krisis ini membuat bencana alam yang tidak sedikit menelan korban jiwa.

"Dunia memerlukan aturan mengani kontrol CO2 dan emisi gas yang efektif. Agar kita bisa mengontrol alam dengan baik," tandas Munich Re. (jri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.