Minggu, 09 Oktober 2011

Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

Pengaruh Persepsi Siswa pada Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa
Sebelum membahas tentang pengaruh antara persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap motivasi belajar, lebih dahulu ditinjau tentang peran guru dalam menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Menurut Joni (dalam Alfiyah, 1998: 54) guru sesuai dengan tugasnya adalah sebagai fasilitator dan motivator serta sekaligus inspirator dalam kelas.

Hal ini menunjukkan pentingnya peranan guru dalam menumbuhkan motivasi dalam belajar siswa. Guru sebagai fasilitator, ia harus dapat memberikan berbagai kemudahan petunjuk, bantuan, dorongan kepada siswa, dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Memberikan petunjuk belajar atau mengarahkan bagaimana agar siswa dapat belajar dengan mudah, dan sekaligus memberikan dorongan yang dibutuhkan siswa.

Guru sebagai motivator, dalam proses belajar mengajar harus dapat membangkitkan motivasi, hasrat, dan gairah belajar pada diri siswa. Oleh sebab itu, tugas guru sebagai motivator sebenarnya dapat dilakukan untuk membangkitkan motivasi belajar. Dalam penelitian ini upaya membangkitkan motivasi belajar siswa salah satunya dengan menerapkan berbagai keterampilan mengajar guru yang dikuasainya.

Sedangkan guru sebagai inspirator, harus dapat memberikan semangat, tanpa memandang taraf kemampuan intelektual atau tingkat motivasinya. Setiap siswa harus dapat dibuat senang, baik dalam mengikuti pelajaran maupun bergaul.

Dalam proses belajar mengajar kemampuan siswa dalam menerima/menangkap pelajaran berbeda-beda. Semuanya dipengaruhi tingkat kepandaian yang dimiliki setiap siswa dan juga persepsi yang dimiliki siswa terhadap pengajar dan pelajaran tertentu.

Adanya perbedaan persepsi siswa yang dimiliki oleh siswa akan berpengaruh pada perbedaan motivasi belajar pada masing-masing siswa di kelas. Siswa yang cukup termotivasi terhadap suatu pelajaran maka dia akan mempunyai dorongan yang tinggi terhadap suatu pelajaran, sedangkan siswa yang tidak termotivasi maka dorongan belajarnya cenderung akan menurun. Motivasi merupakan salah satu syarat penting dalam kegiatan belajar. Berkaitan dengan motivasi belajar siswa di kelas, tidak lepas dari peran guru sebagai pengajar. Guru sebagai contoh teladan harus mampu memberikan dorongan pada diri siswa.

Agar motivasi belajar dalam kelas tetap terbina maka guru sebagai pengajar diharapkan mampu menciptakan suasana belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu guru juga dituntut untuk mampu mengelola siswa dalam kelasnya.

Guru sebagai pengajar juga perlu memilki kompetensi dalam melaksanakan tugas- tugas kependidikannya. Guru yang berkompeten akan mentransfer pengetahuan dan mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. Untuk itu diperlukan guru yang berkompeten yang bisa menguasai kelas dan siswanya.

Timbulnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh adanya persepsi siswa terhadap kompetensi guru. Kompetensi guru bisa dijadikan sebagai stimulus yang menghendaki adanya respons pada diri siswa apakah siswa tersebut akan menyikapi sebagai hal yang positif atau menyikapi sebagai hal yang negatif.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara konseptual adanya hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.