Bagi siswa, kegiatan yang paling pokok adalah belajar. Belajar adalah merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pendidikan. Prestasi yang dicapai oleh seorang murid adalah hasil dari belajar. Oleh karena itu ketekunan atau kedisiplinan belajar bagi siswa perlu ditanamkan.
1. Pengertian Disiplin
Menurut Soeganda Poerbakawatja disiplin belajar adalah “Suatu tingkat tata tertib tertentu untuk mencapai kondisi yang baik guna memenuhi fungsi pendidikan”. (Soegarda Poerbakawatja, 2000: 151).
Otong Sutrisno berpendapat “Disiplin dalam ketaatan terhadap peraturan dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dam bernegara yang dilaksanakan secara sadar, ikhlas, lahir dan batin sehingga tumbuh rasa malu untuk melanggar peraturan dan terkena sangsi serta rasa takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa”. (Otong Sutrisno, 1987: 97).
Jadi kedisiplinan atau ketekunan sangat menekankan pada ketaatan melaksanakan aturan-aturan yang ada. Dengan ketekunan seorang siswa akan dapat meraih apa yang diharapkan, utamanya adalah dalam belajar, yakni akan memperoleh prestasi yang baik.
2. Ciri-ciri anak yang tekun dalam belajar
Anak yang tekun dalam belajar, maka ia akan mampu menerima, menanggapi serta memahami hal-hal yang disampaikan oleh gurunya. Dalam hal ini penulis akan menyebutkan hal-hal yang perlu diusahakan oleh siswa dalam belajarnya.
a. Memperhatikan dan mendengarkan keterangan guru
b. Rajin mencatat hal-hal yang penting
c. Rajin mengikuti pelajaran
d. Mau mengadakan latihan soal
e. Membuat tanda khusus atau menggarisbawahi pada hal-hal yang penting
f. Membuat ringkasan atau rangkuman
g. Menghafal rumus-rumus
h. Memilih buku-buku yang lengkap
i. Mau bertanya pada bab yang belum jelas
j. Membaca atau mengulang kembali bahan pelajaran
k. Mengerjakan tugas-tugas dari guru
l. Menaati peraturan yang ada di sekolah
Anak yang tekun dalam belajar, ia akan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Ia juga tidak merelakan waktunya hilang dan berlalu dengan sia-sia. Menurut Edward de Bono dalam bukunya pelajaran berpikir De Bono Belian menyatakan: banyak alasan di belakang penggunaan disiplin waktu ini. Pertama, disiplin waktu membuat berpikir lebih hati-hati dan lebih terpusat. Pemikir menghidupkan pikirannya dan menerapkannya, pemikir langsung berpusat pada pekerjaannya (Edward de Bono, 1990: 180).
Abu Ahmadi menjelaskan bahwa “kebiasaan belajar yang baik, disiplin diri, harus sepagi mungkin kita tanamkan, karena kedua hal ini secara mutlak harus dimiliki oleh anak-anak kita (Abu Ahmadi : 2005: 136)”
Jadi belajar untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan mutlak memerlukan ketekunan. Semakin sering membaca, maka apa yang diingat semakin bertambah. Latihan-latihan yang dilakukan akan membatu memperoleh pengalaman yang baru sehingga akan bertambah pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.