Senin, 10 Oktober 2011

Teori belajar menurut hum jiwa daya dan hum jiwa Bestalt

1. Teori belajar menurut hum jiwa daya
Dalam teori ini dinyatakan bahwa manusia itu memiliki bermacam-macam daya dan masing-masing daya dapat dilatih agar berkembang menurut fungsinya. Jadi yang terpenting adalah bagaimana caranya agar daya-daya yang ada dapat terlatih dan terbentuk. Misalnya dengan cara menghafalkan kata-kata atau istilah-istilah yang asing bagi siswa.

2. Teori belajar menurut hum jiwa Bestalt
Menurut hum jiwa Bestalt keseluruhan itu lebih penting dari pada bagian-bagian atau unsur, karena keberadaan keseluruhan itu adalah lebih dahulu. Dalam kegiatan proses belajar adalah di awali dari suatu pengamatan. Tokoh teori ini adalah Kotkaja berpendapat bahwa hukum-hukum organisasi dalam pengamatan itu berlaku/ dapat diterapkan dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan pengamatan semua panca indera sangat diperlukan. Sulit dan mudahnya dalam memecahkan masalah adalah tergantung pada pengamatan. Menurut teori ini seseorang itu belajar dengan baik jika mendapat insight. Untuk mendapatkan insight maka seseorang harus melihat adanya hubungan tertentu antara bagaimana unsur dalam situasi tertentu. Timbulnya insight tergantung dari berbagai hal yaitu:
a. Kesanggupan
Yang dimaksud adalah kemampuan intelgensi seseorang
b. Pengalaman
Belajar berarti memperoleh pengalaman dan pengalaman itu dapat mempermudah munculnya insight
c. Keadaan kompleksitas dari suatu situasi
Semakin kompleks, maka akan semakin sulit
d. Trial and eror
Seseorang kadang-kadang tidak dapat menyelesaikan masalah dan baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, maka dapat memunculkan hubungan berbagai unsur dalam masalah tersebut, saat itulah kemudian dapat menemukan insight.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.