Aspek Pengawasan dalam Manajemen
Tak dapat disangkal bahwa pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang sangat penting demi tercapainya tujuan organisasi. Supaya pengawasan yang dilakukan dapat efektif, maka haruslah terkumpul data-data dan fakta-fakta yang bersangkutan. Beberapa cara mengumpulkan fakta tersebut diantaranya;
a. Peninjauan Pribadi. Dalam hal ini pemimpin mengadakan peninjauan (melihat sendiri) kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya.
b. Interview atau lisan. Ketika bawahan melaporkan hasil kerjanya, pemimpin langsung menanyakan sendiri apa yang ingin diketahuinya.
c. Laporan tertulis. Disini pemimpin bisa melihat laporan pertanggungjawaban hasil kerja bawahannya.
d. Laporan dan pengawasan kepada hal-hal yang bersifat istimewa, misalnya ketika terjadi kekeliruan atau ketidakwajaran dsb.
Setelah fakta dan data tersebut terkumpul pengawasan baru bisa dilakukan melalui tiga proses sebagai berikut;
1. Menetukan dan menetapkan standart.
Standar disini bisa dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu Pertama standart fisik: kualitas dan kuantitas hasil produksi dan waktu, Kedua Standart biaya, standar penghasilan dan standar deviasi, Ketiga standar intelegible yaitu standar yang tidak bisa diukur dengan bentuk fisik maupun bentuk uang.
2. Evaluasi.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan hasil kerja maka perlu adanya evaluasi. Evaluasi bisa dilakukan dengan melihat laporan tertulis maupun laporan langsung dari bawahan kepada atasan.
3. Tindakan perbaikan.
Perbaikan tindakan dilakukan supaya tujuan pengawasan bisa direalisir dengan baik ssuai dengan harapan.
Selain itu pengawasan juga diperlukan untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ada tiga macam tipe pengawasan yang dituangkan dalam bagan berikut ini,
Gambar: Tipe-Tipe Pengawasan
Pengawasan Feedforward control (Pengawasan Pendahuluan) dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar dan tujuan sebelum kegiatan diselesaikan.
Pengawasan Concurrent control (Pengawasan Ya-Tidak) dirancang untuk mengetahui mana syarat atau prosedur yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kegiatan dilanjutkan.
Pengawasan Feedback control (Pengawasan Umpan Balik) dirancang untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan, menemukan penyimpangan-penyimpangan dari rencana dan standar yang telah ditentukan dan penemuan-penemuan baru yang akan diterapkan di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.