Sebagai manager kelas, guru atau wali kelas dituntut mengelola kelas sebagai lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Karena, tugas guru yang utama dalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi pembelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh. Oleh sebab itu guru dan wali kelas dituntut memiliki kemampuan yang intensif dalam mengelola kelas.
Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat tercipta kondisi kelompok belajar proporsional terdiri dari lingkungan kelas yang baik yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta tersedia kesempatan yang memungkinkan untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya pada guru, sehingga siswa mampu merealisasikan kegiatannya sendiri. Ini berarti, siswa diharapkan mampu melakukan self activity dan self control secara bertahap, tetapi pasti menuju taraf yang lebih dewasa.[1]
Disamping itu guru atau wali kelas dituntut mampu memimpin kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai pengelola lingkungan belajar siswa, guru harus mampu mengaplikasikan dan mengaktualisasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga kemungkinan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang variatif dan strategis bisa menjadi kenyataan.
Secara umum yang menjadi tujuan pengelolaan kelas dalam pandangan Sudirman, adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan pembelajaran siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap apresiasi para siswa.
Secara khusus, yang menjadi tujuan pengelolaan kelas dalam pandangan Usman adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.[2]
Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Kemudian dengan pengelolaan kelas produknya harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Menurut Cece Wijaya menyebutkan tujuan pengelolaan kelas adalah :
1) Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2) Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan pengelolaan kelas, guru mudah melihat dan mengamati setiap kemajuan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
3) Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan di kelas untuk perbaikan pengajaran pada masa mendatang.[3]
Adapun menurut Udin Saifuddin tujuan manajemen kelas meliputi antara lain menfasilitasi kegiatan belajar mengajar secara maksimal, untuk mencapai tujuan pembelajaran memberikan kemudahan dalam mendukung sumber-sumber belajar serta membangkitkan gairah (ghiroh) belajar siswa. Selain itu juga mengembangkan disiplin belajar siswa sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.[4]Kelas sebagai lingkungan belajar siswa yang merupakan aspek dari lingkungan yang harus diorganisasikan dan dikelola secara sistematis. Lingkungan ini harus diawasi, agar kegiatan belajar mengajar bisa terarah dan menuju pada sasaran yang dikehendaki. Pengawasan terhadap lingkungan belajar mengajar itu juga dimaksudkan untuk mendorongnya menjadi lingkungan yang baik. Karakteristik lingkungan yang baik itu, diantaranya kelas memiliki sifat merangsang dan menantang siswa untuk selalu belajar memberi rasa aman dan kepuasan dalam tujuan belajar.
Dengan demikian, berarti bahwa kelas itu mempunyai peran dan fungsi tertentu yang nyata-nyata dapat menopang keberhasilan proses belajar mengajar. Sehingga agar dapat memberikan rangsangan terhadap siswa dalam situasi dan kondisi belajar, maka kelas perlu dikelola sebaik mungkin. Hubungan baik antara guru dan siswa, siswa yang satu dengan yang lainnya dipandang sebagai indikasi keberhasilan manajemen kelas. Dari sini tepat dikatakan bahwa manajemen kelas secara dinamis merupakan penentu perwujudan proses pembelajaran yang efektif. Dan untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, serta lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, maka diperlukan manajemen kelas yang baik dan memadai.[5] Manajemen kelas yang asal-asalan jelas nyata bisa menampakkan proses pembelajaran yang rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.