Persepsi merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan pemahaman (Walgito 1983:33). Sedangkan Muhyadi (1989:23) menyatakan bahwa: Persepsi adalah proses seleksi stimulus dari lingkungannya dan kemudian mengorganisasi serta menafsirkan atau merupakan suatu proses dimana seseorang mengorganisasi dan menginterpretasikan kesan atau tangkapan inderanya agar dapat memiliki makna dalam konteks lingkungannya.
Dengan demikian persepsi dipandang sebagai suatu rangsangan berupa pengalaman, obyek, peristiwa, dan pengertian dengan pengalaman yang sudah dimiliki, menafsirkan pikiran terhadap rangsangan tersebut.
Persepsi terjadi karena pengenalan dan pengalaman terlebih dahulu oleh seseorang yang bersangkutan. Pengenalan dan pengalaman tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat lama, dimana proses pengintegrasian terhadap obyek itu masih berlangsung dan secara bertahap mulai memahami apa yang dikehendaki oleh obyek tersebut.
Menurut Slameto (1995:103) berikut ini adalah beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang guru agar ia dapat mengetahui siswanya secara baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif.
(1) Persepsi itu relatif bukannya absolut. Manusia bukanlah instrument ilmiah yang mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya, (2) Persepsi itu selektif. Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada di sekelilingnya pada saat tertentu. Ini berarti bahwa ragsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang ada disekelilingnya pada saat menari perhatiannya dan ke arah mana persepsi itu mempunyai kecenderungan, (3) Persepsi itu mempunyai tatanan. Orang menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan. Ia akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok. Jika rangsangan yang dating tidak lengkap, ia kana meengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas, dan (4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerima rangsangan). Harapan dan kesiapan penerimaan pesan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan diinterpretasi, 5)Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.
Berdasarkan prinsip diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam memberikan pelajaran seorang guru harus dapat memilih bagian pelajaran yang perlu diberi tekanan perhatian dari siswa dan sementara itu harus dapat menentukan bagian pelajaran yang tidak penting. Sebab persepsi siswa mengenai kompetensi guru, juga dipengaruhi sikap siswa terhadap guru itu sendiri, bidang studi yang diajarkan, serta motivasi dalam diri siswa sendiri, ketiga hal tersebut adalah saling terkait dan terungkap dalam tingkah laku yang ditampakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.