1. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill
a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
1 Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
2 Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
3 Respon yang benar harus diperkuat.
4 Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol
c. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan.
d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
1 Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.
2 Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
3 Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.
2. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill
a. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
b. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.
c. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.
Daftar Rujukan:
1. Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico, hal: 152
2. Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, hal: 86
3. Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya, hal: 226-228
4. Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara, hal: 125
5. Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito, hal: 92
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.