Pemasaran dapat dirumuskan sebagai masalah pembelian dan penjualan sebagai aktivitas usaha, termasuk di dalam arus barang-barang dan jasa-jasa antara produsen dan para konsumen. Konsep pemasaran merupakan suatu proses yang bergerak dengan dinamis, kegiatannya memindahkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Pemasaran bukan saja mencakup hasil-hasil produksi berupa benda saja, tetapi juga mencakup bidang jasa. Pemasaran pariwisata meliputi sejumlah kegiatan yang maksudnya untuk mempengaruhi, mengimbau dan merayu wisatawan potensial sebagai konsumen agar mengambil keputusan untuk mengadakan perjalanan wisata, disini merupakan produk yang ditawarkan. Di samping itu, kegiatan pemasaran juga menyediakan kemudahan-kemudahan agar calon wisatawan tersebut dapat melaksanakan keputusannya, yaitu untuk mengadakan perjalanan.
Tujuan akhir dari pemasaran ialah agar orang membeli produk yang ditawarkan. Untuk itu produk harus dibuat menarik, agar orang tertarik produk itu harus tersedia, sehingga orang dapat membelinya. Untuk keperluan itu produk harus dinilai dengan uang, sehingga dalam pemasaran juga harus menetapkan harga produk. Kegiatan-kegiatan seperti itulah yang dirumuskan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai pemasaran. Dalam kaitannya dengan pariwisata, Salah Wahab, Ph.D., L.J. Crampon, M.A., dan L.M. Rothfield, M.A. dalam buku Tourism Marketing menjabarkan pemasaran sebagai “… proses manajemen yang digunakan oleh Organisasi-organisasi Pariwisata Nasional atau perusahaan-perusahaan kepariwisataan untuk mengidentifikasikan wisatawan-wisatawan yang mereka pilih, baik yang aktual maupun yang potensial, dan berkomunikasi dengan mereka untuk menentukan dan mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesenangan dan ketidaksenangan (likes and dislikes) mereka pada tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional, dan untuk merumuskan dan meyesuaikan produk pariwisata mereka sesuai dengan situasi dengan maksud untuk mencapai kepuasan wisatawan yang sebesar-besarnya, dan dengan demikian mencapai sasaran mereka.
Rumusan Salah Wahab tersebut dengan jelas menunjuk tindakan-tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pemasaran: menentukan atau memilih pasar atau calon konsumen atau wisatawan, memastikan apa yang dicari konsumen, mempengaruhi mereka, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dan kepuasan yang sebesar-besarnya kepada konsumen.
Jelaslah bahwa dalam pemasaran itu dilakukan bermacam-macam tindakan. Tindakan yang dilakukan bersama-sama dalam pemasaran itu merupakan unsur-unsur pemasaran yang disebut marketing mix. Tindakan-tindakan dalam marketing mix itu mengacu kepada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan calon wisatawan memutuskan untuk membeli produk wisata.
Dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam pemasaran itu kelihatan jelas bahwa pemasaran itu meliputi seluruh bidang kegiatan suatu perusahaan. P.Drucker dalam definisi tentang pemasaran menekankan: “(Pemasaran) adalah seluruh usaha dilihat dari sudut pandangan hasilnya yang terakhir, yaitu, sudut pandangan pelanggan. Oleh karena itu perhatian dan tanggung jawab untuk pemasaran harus meresapi seluruh perusahaan.”
Ada beberapa alasan yang membuat pemasaran penting bagi perusahaan Biro Perjalanan Wisata, diantaranya adalah:
1. Obyek-obyek pariwisata baik di dalam maupun di luar negeri, obyek alam ataupun kebudayaan berbeda pada suatu tempat atau daerah.
2. Penghasilan masyarakat berbeda-beda sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat.
3. Fasilitas seperti transportasi dan akomodasi yang digunakan sangat bervariasi, tergantung pada situasi, kondisi, dan juga kebijaksanaan.
4. Adanya faktor hari libur karyawan, mahasiswa, pelajar.
5. Peristiwa dan atraksi wisata tidak tersedia sepanjang tahun, tetapi bersifat musiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.