Senin, 14 November 2011

Definisi Promosi dan Publikasi

2.1 Promosi
Kegiatan promosi adalah suatu kegiatan intensif dalam waktu yang relatif singkat. Dalam kegiatan promosi itu diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen. Untuk mengadakan promosi yang tepat harus disadari bahwa yang sering didistribusikan ke pasar itu bukan barang jadi, akan tetapi hanya komponen-komponennya saja, seperi hotel, atraksi dan angkutannya.
Komponen-komponen tersebut masih harus diramu menjadi sebuah produk pariwisata yang lengkap. Produk dapat disusun sendiri oleh wisatawan yang mengadakan perjalanan. Jadi promosi juga harus ditujukan untuk mereka. Ini disebut ‘promosi konsumen’ atau promosi langsung.
Banyak wisatawan membayar untuk produk yang sudah jadi yang disusun oleh perusahaan perjalanan umum dan ditawarkan kepada calon wisatawan melalui ‘biro perjalanan’ atau cabang dari biro perjalanan umum. Jelaslah bahwa perusahaan perjalanan juga harus dijadikan sasaran promosi. Ini merupakan ‘promosi perantara’ atau ‘promosi tidak langsung’.
2.1.1 Promosi Langsung
Sasaran terakhir dari semua kegiatan pemasaran dan promosi ialah orang-orang yang akhirnya mengeluarkan uang untuk mengadakan perjalanan wisata: si calon wisatawan atau wisatawan potensial. Berhasil-tidaknya promosi kepariwisataan akan terlihat dari banyak jumlah orang yang bersungguh-sungguh membeli produk pariwisata yang dipromosikan. Untuk tujuan tersebut, makin besar daya tarik produk wisata, maka akan semakin baik hasilnya. Untuk itu, pada waktu tertentu yang tepat diadakan kegiatan promosi.
Cara-cara yang lazim digunakan untuk keperluan itu yang terpenting adalah sebagai berikut:
1. ‘Peragaan’, misalnya rumah adat, pakaian tradisional, gambar-gambar. Dengan peragaan itu produk dan tempat penjualannya lebih mudah dapat dikenal oleh calon konsumen atau wisatawan.
2. Barang cetakan yang disebarkan ke pasar. Berbagai informasi dan imbauan dapat dicantumkan di dalamnya.
3. ‘Pameran khusus’ berupa benda-benda kebudayaan, pertunjukan seni dan lain sebagainya, yang dapat ditingkatkan menjadi “pekan atau bulan pariwisata”, yang dapat diadakan di daerah pasar maupun di daerah tujuan wisata itu sendiri.
4. Pemberian potongan harga selama jangka waktu tertentu, biasanya diberikan pada waktu promosi.
5. Pemberian hadiah khusus selama waktu promosi kepada konsumen atau wisatawan, misalnya: tas perjalanan, karcis bebas untuk melihat atraksi di daerah pariwisata dan sebagainya.
Pada hakikatnya cara-cara promosi itu tidak terbatas karena tergantung pada kreativitas petugas yang mengadakan promosi.Promosi langsung dilakukan oleh semua lembaga yang bersangkutan dengan pemasaran: produsen komponen pariwisata, biro perjalanan umum atau Biro Perjalanan Wisata.

2.1.2 Promosi tidak langsung
Promosi tidak langsung pertama-tama ditujukan kepada penyalur produk pariwisata, seperti Biro Perjalanan Wisata dan cabang-cabangnya, agen perjalanan, organisasi-organisasi perjalanan dan sebagainya. Tujuan promosi kepada penyalur ialah:
1. Menarik perhatian mereka kepada komponen-komponen produk pariwisata yang ditawarkan dan membuat mereka bersedia untuk menjualkannya dalam produk pariwisata yang mereka susun.
2. Menciptakan kondisi dan menyediakan sarana bagi mereka untuk menyusun produk pariwisata yang tepat untuk dijual kepada onsumen atau wisatawan.
Cara-cara yang banyak digunakan untuk keperluan tersebut antara lain:
1. Pemberian informasi dalam bentuk media cetak.
2. Publikasi dalam majalah-majalah profesi yang beredar di daerah perusahaan penyalur.
3. Kunjungan kepada perusahaan-perusahaan penyalur.
4. Pertemuan-pertemuan dengan perusahaan penyalur untuk memberi informasi.
5. Menyelenggarakan ‘temu karya’.
6. Mengundang wakil-wakil perusahaan penyalur untuk mengunjungi daerah tujuan wisata.
Promosi dengan cara-cara semacam itu yang dapat dilakukan terhadap orang-orang yang berpengaruh atas pengambilan keputusan oleh wisatawan potensial untuk mengadakan perjalanan wisata. Berhasil tidaknya promosi dapat diukur dari banyaknya informasi yang diminta juga besarnya volume kedatangan wisatawan.


2.2 Publikasi
Berbeda dengan promosi yang berusaha lebih menyesuaikan produk dengan permintaan pasar, maka ‘publikasi’ berusaha mensiptakan permintaan itu atau mempengaruhi permintaan dengan cara menonjolkan kesesuaian produk wisata dengan permintaan. Tujuan pokok dari publikasi ialah memancing reaksi pasar, menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan.
Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :
1. Penyebaran informasi
2. Penanaman kepercayaan dan keyakinan
3. Penjualan.
Publikasi akhirnya bertujuan untuk menjual produk, yang dimaksud produk adalah produk pariwisata. Semua kegiatan pemasaran hanya mempunyai arti sebagai tahap-tahap penjualan. Untuk mengadakan publikasi yang baik semua unsur kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan diketahui dengan baik: kualitas produk, komponen-komponen, harga, distribusi dan jasa purnajualnya.
Juga harus diketahui keadaan pasarnya: segmen-segmen pasarnya, kekayaan penduduk pada umumnya, dengan mengingat adanya elastisitas pendapatan, waktu senggang yang tersedia juga struktur kependudukannya.
Disamping itu juga harus diingat adanya persaingan di antara produk-produk pariwisata yang ditawarkan di pasar dan adanya elastisitas harga.
Yang tersebut di atas perlu diinformasikan dengan tepat kepada konsumen, yaitu wisatawan potensial. Dan yang harus diperhatikan ialah informasi itu harus khusus mengena pada produk pariwisata yang ditawarkan. Informasi itu harus disampaikan sedemikian rupa sehingga calon wisatawan percaya dan yakin bahwa ia akan dapat menikmati apa yang diinformasikan itu apabila ia membeli produk yang bersangkutan. Informasi yang dapat dipercaya dan meyakinkan akan menimbulkan motivasi yang kuat berakhir dengan pembelian produk pariwisata. Akan tetapi, informasi itu tidak boleh berlebihan sehingga menimbulkan gambaran yang tidak tepat kepada calon wisatawan dan akhirnya akan menjadi suatu disinformasi.
2.2.1 Publikasi Langsung
Ada bermacam-macam bentuk pesan dari publikasi yang disampaikan secara langsung kepada pasar, tergantung dari maksud, tujuan dan anggapan yang tersedia. Bentuk-bentuk itu sama dengan bentuk-bentuk yang lazim digunakan dalam promosi, yang juga ditujukan langsung kepada konsumen, yaitu : leaflet (lembaran-lembaran), folder (lipatan-lipatan), booklet atau brochure dan lain-lain. Dengan demikian sulit dibedakan dengan promosi.
1. Leaflet dan folder sebagai sarana publikasi, tidak menawarkan rabat atau pemberian hadiah kepada konsumen seperti dalam promosi. Isinya berupa pesan-pesan (message) yang menggelitik konsumen potensial agar timbul keinginannya untuk membeli produk tertentu. Harus diingat bahwa setiap leaflet atau folder itu merupakan kesatuan, jadi harus hanya berisi sebuah pesan saja berdasarkan sebuah tema tertentu. Biasanya kepada konsumen potensial sekaligus diberikan beberapa leaflet dan folder yang berisi pesan yang berbeda-beda, mungkin berdasarkan tema yang sama, mungkin yang sama bukan temanya, akan tetapi poros (axis) publikasinya.
2. Brosur perjalanan berbeda dengan brosur yang dikeluarkan untuk promosi. Brosur untuk publikasi memberikan data dan uraian yang menarik tentang perjalanan wisata yang ditawarkan, lengkap dengan rutenya, atraksinya, hotelnya, kendaraan yang digunakan, makannya, harganya dan sebagainya. Brosur yang demikian itulah yang disebut brosur perjalanan (itinerary) dan dikeluarkan oleh biro perjalanan umum (tour operator).
3. Lain-lain yang dapat berupa pameran,”pekan pariwisata”, laporan perjalanan dan sebagainya.


2.2.2 Publikasi intern
Agar promosi dan publikasi dapat diharapkan akan berhasil dalam kegiatan-kegiatannya maka harus didasarkan atas :
1. Suatu kebijakan umum tentang pemasaran;
2. Strategi pemasaran yang mantap;
3. Pilihan taktik pemasaran yang tepat, dan
4. Pilihan sarana komunikasi yang sesuai.
Keberhasilan promosi dan publikasi akan kelihatan dari hal-hal sebagai berikut :
1. Semakin besarnya arus kedatangan wisatawan;
2. Semakin lamanya wisatawan tinggal di daerah yang dipromosikan;
3. Makin besarnya pengeluaran wisatawan,dan
4. Makin besarnya kecenderungan wisatawan untuk berkunjung lagi ke daerah pariwisata yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.