Selasa, 08 November 2011

Cara Melatih Anak Pemalu

Orangtua kerap merasa kebingungan untuk mengatasi anak mereka yang punya sifat pemalu. Jika selalu membantu sang anak untuk mengatasi rasa takut dan malu saat bertemu orang baru, Anda pasti khawatir akan perkembangan kehidupan sosialnya di masa depan. Selain itu, anak-anak juga akan selalu tergantung pada orangtuanya. Anak-anak pemalu cenderung membatasi pengalaman mereka, tidak mengambil risiko sosial yang diperlukan, dan hasilnya mereka tidak akan memperoleh kepercayaan diri dalam berbagai situasi sosial.

Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua agar anak-anak merasa lebih nyaman dalam kelompok, yakni mempraktikkan keterampilan kompetensi sosial dan membuatnya tak menjadi anak pemalu.

1. Gunakan kontak mata.
Saat bicara dengan anak, biasakan untuk selalu menggunakan kontak mata langsung. Secara tak sadar, hal ini akan memperkuat rasa percaya diri anak. Adanya kontak mata saat menghadapi lawan bicara akan menimbulkan kepercayaan diri bagi seseorang. Namun, jika anak tak nyaman saat melakukan kontak mata, ajarkan dia untuk bicara sambil menatap hidung lawan bicaranya. Dengan beberapa kali latihan seperti ini, lama-kelamaan rasa percaya dirinya akan meningkat dan teknik ini tak lagi dibutuhkan.

2. Ajarkan percakapan pembuka dan penutup. Buatlah sebuah daftar kalimat untuk membuka dan menutup percakapan untuk berbagai kelompok seperti, orang yang belum pernah ditemui, orang yang sudah dikenal, seorang teman baru, dan lainnya. Kemudian latihlah mereka untuk berbicara saling berhadapan dengan berbagai tipe lawan bicara yang mungkin ditemuinya. Melatih kemampuan dan keberanian secara langsung dengan lawan bicara akan jauh lebih berhasil untuk mengurangi rasa malu anak dibandingkan dengan pembicaraan di telepon.

3. Melatih dalam berbagai situasi sosial.
Jika kebetulan Anda menghadiri acara yang tidak terlalu formal dan diperbolehkan membawa anak, ajaklah dia dalam acara tersebut sekaligus melatihnya untuk menghilangkan rasa canggung dan malu. Siapkan anak untuk menghadapi acara tersebut dengan menjelaskan situasi yang kemungkinan akan terjadi, begitu juga mengenai orang yang akan mereka temui, sampai apa yang Anda harapkan dari si kecil. Hal ini bertujuan untuk membuatnya nyaman dan lebih mengenal situasi acara karena anak-anak akan lebih nyaman dan lebih berani ketika mereka sudah mengenal sebuah tempat dan acaranya terlebih dahulu. Kemudian bantu ia untuk berlatih saat bertemu orang baru, mengenal table manner, keterampilan percakapan, sampai mengucapkan selamat tinggal.

4. Berlatih dengan anak yang lebih muda.
Philip Zimbardo, psikolog yang kerap menangani masalah menghadapi rasa malu, merekomendasikan sebuah cara untuk mengatasi rasa malu pada anak-anak. Caranya dengan mengelompokkan anak pemalu dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Secara tidak langsung mereka akan memulai percakapan dan secara naluri akan membuat mereka lebih percaya diri karena dia merasa lebih dewasa dan bisa melindungi adik-adiknya.

5. Gunakan metode "one on one".
Dr Fred Frankel, psikolog dari UCLA Social Skills Training Program, menyarankan, untuk mengatasi rasa malu pada anak, gunakan metode one on one sebagai cara untuk membangun kepercayaan sosial. Ini adalah suatu metode Anda mengundang seorang anak lain untuk bermain bersama anak Anda selama beberapa jam. Hal tersebut bertujuan agar mereka mengenal satu sama lain, dan melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berteman.

sumber: http://female.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.