Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menganalisis saham. Tetapi pada garis besarnya cara – cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data ( perubahan ) harga dimasa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifikasikan prospek perusahaan ( lewat analisis terhadap faktor – faktor yang mempengaruhinya ) untuk bisa memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang ( Suad Husnan ; 1996 : 40 ).
Sedangkan menurut Sunariyah ( 1997 : 86 – 99 ) ada dua pendekatan yang paling banyak dipergunakan, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern.
1) Pendekatan tradisional.
Untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional digunakan dua analisis, yaitu :
a) Analisis Teknikal.
Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti : harga saham, volume perdagangan , indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor – faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar ( market analisis ) atau analisis internal ( internal analisis ). Asumsi yang mendasari analisis teknikal adalah ;
Terdapat ketergantungan sistimatik ( sistematic dependencies ) dalam keuntungan ( return ) yang dapat dieksploitasi ke return abnormal.
Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harag dimasa lalu diamati ketika memprediksi distribusi return ( keuntungan ) sekurutas.
Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran.
Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal adalah sebagai berikut :
i) Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.
ii) Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya pada perubahan harga.
iii) Teknik analisa berfokus pada faktor – faktor internal melalui analisis pergerakan didalam pasar dan atau saham.
iv) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada jangka pendek, karena teknik – teknik analisa teknikal dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Sasaran yang ingin dicapai pada pendekatan ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga ( price movement ) jangka pendek suatu saham. Para analisis teknikal lebih menekankan perhatian dan perubahan harga daripada tingkat harga, oleh sebab itu analis lebih ditekankan untuk meramal trend perubahan harga tersebut. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan dalam pendekatan teknikal ini, antara lain adalah trend analisis, ini mengasumsikan bahwa perilaku harga dimasa lalu bisa direfleksikan dalam harga dimasa yang akan datang.
b) Pendekatan analisis fundamental.
Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para investor atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel – variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return ( keuntungan ) yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang ( current market price ). Harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata – rata nilai intrinsiknya. Ada dua pendekatan yang umumnya digunakan dalam melakukan penilaian saham, yaitu pendekatan laba ( price earning ratio ) dan pendekatan nilai sekarang ( present value approach ).
2) Pendekatan portofolio modern.
Pendekatan portofolio menekankan pada aspek psikologis bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga – harga saham yang terefleksikan secara menyeluruh pada suatu informasi yang ada dibursa.
Terlepas dari pendekatan fundamental mana yang digunakan, bila seorang investor atau analis ingin menggunakan pendekatan analisis secara cermat, maka dia memerlukan kerangka kerja ( frame work ). Kerangka kerja tersebut berupa tahapan analisis yang harus dilakukan secara sistematik, yang terdiri dari :
a) Analisis ekonomi.
Analisis ekonomi bertujuan untuk mengetahui jenis atau prospek bisnis suatu perusahaan.
b) Analisis industri.
Dalam analisis industri perlu diketahui kelemahan dan kekuatan jenis industri perusahaan yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.